Mohon tunggu...
Darah Pribumi
Darah Pribumi Mohon Tunggu... lainnya -

Penyuka hal yang berbau HumaniZ, ReformiZ dan NasionaliZ, tapi tidak BerkumiZ ..

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

“Wanti-wanti” Soal Modernisasi TNI

15 April 2014   16:40 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:39 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Wanti-wanti… istilah yang dapat diartikan “wejangan” yang harus diingat-ingat dan jangan sampai terlupakan. Hal ini yang nampaknya “tersirat” dari Orasi Menteri Pertahanan (Menhan) RI Purnomo Yugiantoro pada acara Wisuda Mahasiswa Fakultas Manajemen Pertahanan dan Fakultas Strategi Perang Semesta Universitas Pertahanan (Unhan), di Sentul, Bogor beberapa waktu lalu.

Wanti-wanti Menhan yang dimaksud, khusus tentang modernisasi atau Pembangunan Kekuatan Pokok Pertahanan (dalam kemiliteran disebut dengan Bangkuatpokhan TNI) yakni terbentuknya postur kekuatan penangkal (deterrent) untuk menghadapi ancaman dalam jangka menengah dan panjang, yang saat ini terus bergulir serta memasuki tahap lanjutan.

Dalam orasinya kembali ditegaskan tentang Tiga Tahapan yang juga sudah banyak dilansir media massa, dimana Tahap I dimulai tahun 2010-2014, Tahap II 2015-2019 dan Tahap III 2020-2024, sehingga pada tahun 2025 diharapkan kekuatan ideal TNI dapat terwujud yang mencakup empat unsur, yaitu Bidang persenjataan atau Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista), Sumber Daya Manusia (SDM), Sarana maupun Prasarana dan Kelembagaan.

Rentang waktu perjalanan sudah hampir lima tahun (2010-2014) dan akan berakhir sejalan akan berakhirnya masa bakti Kabinet Indonesia Bersatu (KIB)-II. Belajar dari pengalaman Tahap I, maka dalam menyiapkan Tahap II (2015-2019) perlu dilakukan langkah-langkah. Pertama, menyiapkan rancangan yang seyogyanya diselesaikan tahun 2014, namun pemerintahan baru nanti dapat saja melakukan review dan penyesuaian (fine-tuning) sesuai kebijakan Presiden terpilih sehingga implementasi dari Tahap II dapat dimulai sedini mungkin diawal tahun 2015.

Dan kedua, karena pembangunan kekuatan pokok adalah produk politik bersama antara Pemerintah (Eksekutif) dengan DPR (Legislatif), terutama dalam hal anggaran pertahanan, maka perlu diupayakan besarnya anggaran yang ada sekarang ini dipertahankan atau bahkan ditingkatkan (sustainable) pada Tahap II.

Dengan kata lain, kelanjutan Tahap II memerlukan komitmen sistem politik pemerintahan baru dan parlemen baru. Disinilah peran para pemangku kepentingan untuk meyakinkan semua pihak tentang perlunya melanjutkan perjalanan Tahap I karena menjadi taruhan yang besar bagi kedaulatan, keutuhan wilayah NKRI serta keselamatan bangsa.

Menjadi pertanyaan, apakah Tahap II akan berlanjut seperti yang sudah dirintis serta direncanakan? Dan apabila nanti berlanjut, apakah akan mengulangi cerita sukses (success story) Tahap I yang sekarang ini hampir diselesaikan, atau bahkan lebih sukses lagi ke depannya? Kata Menhan.

Layaknya orang tua yang selalu mengasuh dan membimbing dengan berbagai cara termasuk membekali banyak wejangan atau wanti-wanti agar anaknya bisa menjadi lebih baik capaiannya, begitu pun dengan apa yang dilakukan Menhan untuk penerusnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun