Mohon tunggu...
Dara Chintya Dewi Kusvita
Dara Chintya Dewi Kusvita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNMUHA

Kegagalan bukan akhir dari segalanya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bagaimana Kebijakan Kesehatan Program KB di Indonesia? Apakah Sudah Berjalan dengan Baik?

8 April 2022   01:25 Diperbarui: 8 April 2022   01:27 1512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keluarga berencana atau disingkat Keluarga Berencana merupakan program yang ada di hampir setiap negara berkembang, termasuk Indonesia.

Kebijakan Keluarga Berencana dilaksanakan untuk membantu calon atau pasangan suami istri dalam mengambil keputusan dan mewujudkan hak reproduksi secara bertanggung jawab tentang usia ideal perkawinan, usia ideal untuk melahirkan, jumlah ideal anak, jarak ideal kelahiran anak dan penyuluhan kesehatan reproduksi.

Program Keluarga Berencana berada di bawah naungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau biasa disebut BKKBN menggaungkan slogan mengenai jumlah ideal anak yaitu "dua anak lebih baik". Selogan yang menganjurkan suatu keluaarga untuk memiliki dua orang anak saja itu juga menguntungkan masyarakat dan pemerintah.

Dengan slogan " Dua Anak Lebih Baik" tidak serta merta di terima oleh publik karena bertentangan dengan slogan "Banyak Anak Banyak Rezeki"

Keluarga Berencana sendiri memiliki beragam cara yang tujuannya menunda kehamilan dan mencegah terjadinya kehamilan. Yang diharapkan agar nanti setiap anak akan terpenuhi kebutuhannya dan menjadi warga negara yang berkualitas.

Dengan berjalannya waktu, Keluarga Berencana memiliki jenis yang makin beragam. Seperti memberikan obat untuk mengatur hormon, suntikan, mensterilkan rahim atau tidak bisa membuat rahim dibuahi, mengangkat rahim, menutup saluran mani dan lain sebagainya.

Dalam pandangan medis, program Keluarga Berencana memiliki dampak positif seperti meningkatkan kesehatan fisik dan mental, bukan hanya untuk para ibu namun juga seluruh anggota keluarga baik para ayah ataupun anak-anak yang telah dilahirkan terlebih dahulu. Secara medis, dua anak cukup. Banyak ibu yang meninggal setelah melahirkan anak ketiga, keempat dan seterusnya karena terjadi pendarahan.

Menurut penulis, dalam sebagian kasus anak-anak, dapat memberi dampak negatif dengan mempunyai keluarga baru, seperti hal nya belum bisa menerima kehadiran orang baru atau tidak mendapatkan kasih sayang yang cukup sehingga berdampak buruk pada kepribadian anak.

Anak-anak dengan kasih sayang yang kurang akan berakhir dengan menjalani hidupnya mencari kasih sayang di tempat lain hingga bahkan mencoba menarik perhatian orang tua dengan cara yang salah dan menjadi pembangkang.

Program Keluarga Berencana bukan hal yang tabu lagi dan sangat dikenal oleh masyarakat luas, apa tujuan dari program tersebut, yaitu menekan angka kelahiran dan meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. Program Keluarga Berencana sudah ada sejak tahun 1950-an yang dirintis oleh para ahli kandungan.

Namun dengan program terencana seperti program Keluarga Berencana tetap ada masalah yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Seperti program yang tidak terlaksana dengan maksimal. Ini terjadi karena kepedulian pemerintah dan masyarakat masih sangat kurang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun