Mahasiswa KKN UM berbagi Masker Kerajinan Tangan pada Warga Desa Malinau Seberang, Kalimantan Utara

Salah satu mata kuliah yang harus ditempuh mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) adalah pengabdian kepada masyarakat dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pada semester genap ini mahasiswa melakukan KKN secara daring karena masih adanya pandemi covid-19. Mahasiswa yang tidak berdomisili di Malang kemudian melaksanakan program kerja individunya di daerah masing-masing. Salah satunya adalah Aiman Wijaya mahasiswa program studi S1 Pendidikan Tata Busana yang menjadi ketua pelaksana dalam kegiatan pembagian masker kerajinan tangan di Desa Malinau Seberang, Kalimanta Utara.

Kegiatan dilaksanakan pada hari Jumat (19/02/2021) lalu, masker dibagikan kepada warga Rt 1 Malinau Seberang, Kecamatan Malinau Utara, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan selain berbagi masker yaitu mengajak warga untuk tetap waspada akan adanya covid-19 yang masih menjadi pandemi di wilayah Indonesia ini. Warga terus diingatkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker (3M). sejalan dengan anjuran tersebut mahasiswa KKN UM mendorong untuk warga tetap menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

Masker yang dibagikan oleh mahasiswa KKN UM merupakan masker buatan tangan dari mahasiswa sendiri. Masker terbuat dari kain dengan macam polos dan bermotif. Penggunaan kain dikarenakan merupakan bahan yang lebih solid dari masker yang biasa dan juga masker dapat digunakan kembali setelah dicuci, sehingga penggunaan masker kain lebih efisien. Pembuatan masker ini dari bahan dasar kain utuh yang kemudian dipotong dan dijahit menjadi sesuai dengan desain masker. Masker di desain dengan dua model yaitu masker untuk model hijab dan masker biasa.

Proses Pembuatan Masker

Proses Pembuatan Masker

Mahasiswa KKN UM mampu memproduksi sebanyak 50 masker pembuatan masker dilakukan di rumah mahasiswa sendiri. Setelah selesai membuat masker kerajinan tangan ini kemudian mahsiswa membagikan ke warga sekitar. 50 masker merupakan langkah kecil yang berarti dalam membantu diri pribadi dan orang disekitar agar tidak terpapar oleh covid-19. Bantuan masker diharapkan juga kembali menyadarkan warga sekitar untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan hingga pandemi covid-19 berakhir. Kenyamanan memang terkikis sedikit namun keselamatan dapat berkali lipat terbentuk dengan tetap menggunakan masker dan menaati protokol kesahatan selama beraktivitas. Namun, kenyamanan dan gaya berpakaian juga pada akhirnya dapat diinovasikan oleh para mahasiswa dengan pembuatan masker-masker modis namun tetap sesuai dengan kebutuhan. Sehingga, diharapkan juga kegiatan ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk dapat berinovasi dalam memberikan produk-produk yang memiliki nilai kenyamanan, trendi, dan keselamatan.