Mohon tunggu...
Dara alityaraudath
Dara alityaraudath Mohon Tunggu... Perawat - Hanya gadis belia yang sederhana, yang menyukai ruang kosong, buku dan pena.

Bagiku, menulis itu adalah imajinasi, saat imajinasi ku bermain maka tumpah lah semua menjadi tinta yang bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ramadhan Saat Pandemi, Belajar dari Tahun Lalu

14 April 2021   13:28 Diperbarui: 14 April 2021   13:34 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Tahun kedua, ketemu lagi sama bulan suci Ramadhan, dan alhamdulillah masih betah saja virus cantik yang cetar membahana di berbagai tempat, termasuk tempat saya tinggal.

kalau tahun lalu, masyarakat di tempat ini jelas sekali terpuruknya, ibarat anak yang tidak pernah makan pedas tiba tiba disuguhi makanan kesukaannya nya tapi dibubuhi cabe. kebayangkan kaget dan kalang kabut cari minum. 

sama halnya dengan masyarakat tahun lalu waktu awal pandemi meraja lela. keluh kesah, kesusahan dan banyak lagi hal hal yang lebih banyak merugikan dari pada menguntungkan yang muncul di media media. terutama soal ekonomi, itu memang hal utama dari jaman sebelum pandemi.

para pedagang yang bila dibulan suci sebelum pandemi mendapat keuntungan, tahun lalu terpaksa harus gigit jari, karena waktu dan pembeli yang terbatas disebabkan adanya psbb dan sejenisnya.

beda halnya tahun ini, walau masih masa pandemi, namun sudah banyak pedagang yang pintar, mereka memasarkan dagangannya ke media sosial seperti facebook, isntagram, atau whatsapp dan memanfaatkan bernegoisasi secara online yang lagi marak sekarang ini.

"MURAH MERIAH, PEMPEK ASLI WONG KITO, PALEMBANG PUNYO. CUMA 1000 RUPIAH.. RASA SERIUS, HARGA BERCANDA..AYO BURUAN DI ORDER, READY JAM 3 YAA.. MINIMAL 20K GRATISS ONGKIRR SEKITAR METRO!!"

iklan di sebar tak lama pesan whatsapp dan inbokpun pada masuk. dagangan laris duit ngumpul, masalah kabur. hee

pandemi memang belum usai, tapi kita sebagai makhluk pintar harus belajar dari pengalaman dan pintar membaca situasi dan keadaan.

tak ada yang tidak mungkin selagi mau berusaha. dan Ramadhan saat pandemi tahun ini jelas akan sedikit berbeda.

semangat Ramadhan.!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun