Mohon tunggu...
Dara alityaraudath
Dara alityaraudath Mohon Tunggu... Perawat - Hanya gadis belia yang sederhana, yang menyukai ruang kosong, buku dan pena.

Bagiku, menulis itu adalah imajinasi, saat imajinasi ku bermain maka tumpah lah semua menjadi tinta yang bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hening di Keramaian

24 Desember 2020   22:05 Diperbarui: 24 Desember 2020   22:23 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku 

mendengar suara suara

Lalu hening

Aku

 mendengar canda tawa

Lalu hening

Aku 

dengar banyak sekali suara memanggil

Lalu hening

Lolongan anjing, 

miaw miaw kucing, 

kicauan pipit 

yang  mencuit cuit, 

nyanyian jangkrik 

Yang menjawab paduan suara katak

 ditengah rintik rintik.

Lalu hening

Pintu yang diketuk ketuk

Volume televisi di level tinggi

Tangisan anak kecil dimalam hari

Lalu hening

Dulu 

tak seperti ini

Dulu 

suara suara itu bisa menghibur diri

Dulu 

nyanyian begitu indah

Menjadi hiburan di setiap harinya

Kini..

Sebanyak apa nada

Seriuh apapun irama

Setinggi nyanyian hingga telinga berdenging

Setelahnya tetap hening

Tak membekas

Tak  juga meninggalkan jejak walau sekilas

Semua terasa sepi

Semenjak ibu tak lagi disini

Lalu hening, 

Di keramaian  yang sunyi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun