Saya ingin cerita sedikit tentang pengalaman saya ditolak PTN, saya pada awalnya kecewa karena tidak lolos masuk universitas yang saya inginkan. Seiring berjalannya waktu saya ikhlas dengan semuanya. Terkadang yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Tetapi apa yang kita inginkan belum tentu baik untuk kita, Allah lebih tau apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan saja.
Pada Akhirnya, saya memilih kampus uhamka sebagai tempat untuk menuntut ilmu dan merintis masa depan. Saya juga memilih program studi manjemen di Uhamka karena saya tertarik di bidang bisnis. Selama kuliah di uhamka saya memiliki rencana ingin belajar dan menggali hal-hal baru untuk memperluas wawasan dan pengalaman.
Kekecewaan ditolak PTN terbayarkan dengan saya masuk kampus Uhamka, saya mulai menemukan teman-teman yang cukup banyak dari berbagai kota dan daerah. Mereka pun mengajarkan saya banyak hal.
Saya tidak ingin berlarut-larut dengan kesedihan, yang lalu biarlah berlalu, yang terpenting adalah saat ini dan masa depan.
Saya ingin menjadi mahasiswa yang aktif dengan cara memperluas relasi sebanyak mungkin salah satunya dengan mengikuti organisasi yaitu Hima manajemen di Uhamka untuk menambah pengalaman dan wawasan. Â Saya juga ingin lebih mengetahui dan memperdalam organisasi lebih luas lagi.
Tidak hanya itu, selain aktif diorganisasi saya ingin memiliki nilai akademik yang baik. Â Saya akan belajar dengan tekun dan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatan IPK minimal 3 bahkan lebih disetiap semesternya, saya berharap dapat lulus tepat waktu dengan nilai yang maksimal dengan predikat cumlaude.
Setelah lulus S1 saya ingin bekerja disuatu perusahaan pemerintah sebagai awal baru untuk menunjang masa depan dan karir. Setelah memiliki penghasilan yang tetap saya ingin belajar untuk berinvestasi dan menabung untuk tabungan dimasa depan nanti dan untuk mewujudkan mimpi-mimpi saya.
Saya berencana untuk merintis usaha, nantinya sebagai investasi dimasa depan untuk anak cucu kelak agar kehidupannya sejahtera.
Setelah saya memiliki tabungan yang cukup saya ingin membangun rumah impian saya, dan memberangkatkan haji kedua orang tua. Saya ingin sekali keliling dunia untuk jalan-jalan bersama keluarga. Saya berharap nantinya dapat membahagiakan kedua orang tua. Sebagai bentuk balas jasa dan terimakasih karena sudah mendidik saya sampai saat ini. Walaupun sebenarnya tidak ada yang bisa membalas jasa kedua orang tua karena jasanya yang begitu banyak dan tidak ternilai. Tetapi saya sebagai anak ingin melihat kedua orang tua saya bangga atas keberhasilan yang sudah dicapai karena semuanya berkat doa dan dukungan kedua orang tua.
Setelah itu, saya berencana untuk melanjutkan program studi S2, karena minimal untuk menjadi seorang dosen adalah S2. Saya bercita-cita menjadi seorang dosen. Saya ingin menjadi pendidik professional yang dapat menyebarluaskan ilmunya yang dapat bermanfaat untuk orang banyak khususnya mahasiwa.
Selanjutnya kalau sudah bertemu dengan jodohnya, saya akan menikah dengan pria pilihan saya. Sejatinya pernikahan adalah ibadah yang besar pahalanya jika kita niatkan karena Allah. saya juga ingin memiliki momongan mungkin 2 anak cukup. Saya ingin menjadi orang tua yang baik untuk anak-anak saya kelak, saya ingin menjadi ibu yang cerdas, maka dari itu saya belajar mulai dari saat ini dengan memiliki peta kehidupan di masa depan agar kelak dapat menjadi orang tua yang dapat membimbing anak-anaknya sampai dewasa dan mencapai cita-citanya kelak. Kemudian saya ingin menikmati masa tua dengan penuh kasih sayang dan bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H