Mohon tunggu...
Kkn177UINSU_Langkat
Kkn177UINSU_Langkat Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa/mahasiswi

KKN 177 UINSU LOCATION: DESA PAYA BENGKUANG,KEC.GEBANG, KABUPATEN LANGKAT

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN 177 Mengunjungi UMKM: Mengangkat Cita Rasa Tradisional Opak dan Emping Melinjo di Desa Paya Bengkuang

22 Agustus 2024   15:29 Diperbarui: 22 Agustus 2024   15:30 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Dokumentasi bersama Nek Inem Sekaligus Penyerahan stiker kemasan /dok. pri

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Halooo Sobat KKN!!

Selamat datang di dunia  renyah dan gurih,dimana opak dan emping melinjo menjadi bintang utama! Siapa sangka,Makanan ringan yang sering kita temui di toples nenek kini menjadi primadona di Desa Paya Bengkuang.Disini biji melinjo dan singkong tidak hanya menjadi cemilan lezat,tetapi juga menuju kesuksesan UMKM.Yuk baca lebih lanjut bagaimana desa ini mengolah cemilan tradisional menjadi peluang bisnis yang bikin ngiler.

Tanggal 05 Agustus 2024,pada hari yang cerah tim KKN 177 UINSU memulai pertualangan di desa paya bengkuang bukan sekedar jalan-jalan biasa,tetapi sebuah misi untuk menggali potensi UMKM lokal dan mendukung pengembangan usaha mereka. Desa Paya Bengkuang terletak didaerah yang subur, menjadikannya tempat ideal untuk menanam bahan-bahan berkualitas. Selama kunjungan tim KKN 177 memberikan beberapa ide kreatif untuk membantu pemasaran produk opak  buatan Nek Inem, seperti merancang kemasan yang lebih menarik.Para tim kkn 177 juga berinisiatif untuk membantu memperkenalkan opak Nek Inem melalui jaringan sosial media.

Perjalanan pembuatan opak kelezatan dari singkong
1. pemilihan bahan baku: Bahan utama untuk opak adalah singkong. Nek inem selalu membeli singkong di pasar.
2. Pengolahan : singkong di cuci hingga bersih lalu di kupas dan di parut di mesin parutan, selanjutnya masukan ulekan cabe dan bawang merah,daun sop,ketumbar bubuk dan penyedap lainnya, lalu di aduk hingga merata.
3. proses pengukusan tradisional: kemudian opak di bentuk menjadi bulatan letakkan dicetakan, lalu di kukus dalam dandang selama 15 menit menggunakan kayu bakar.
4. pengeringan alami :Opak ini kemudian dijemur di bawah sinar matahari yang terik hingga kering sempurna, memberikan rasa khas yang sulit ditiru oleh cara produksi modern.

Emping Melinjo: Sensasi Gurih dari Biji Melinjo
1. Pemilihan Biji Melinjo Terbaik:
Biji melinjo dipanen dari pohon yang tumbuh subur di sekitar desa, menjamin kualitas dan kesegaran setiap emping.

2. Pengolahan Alami:
Setelah direbus hingga empuk, biji melinjo ditumbuk manual hingga pipih, menjaga tekstur dan rasa alami.

3.Penjemuran Tradisional:
Proses penjemuran dilakukan dengan cara tradisional untuk mempertahankan keaslian rasa dan aroma.

4.Penggorengan:
Emping digoreng hingga renyah, menawarkan sensasi gurih yang memanjakan lidah.

Desa Paya Bengkuang membuktikan bahwa warisan kuliner tradisional dapat menjadi fondasi kuat bagi keberhasilan UMKM. Dengan komitmen terhadap kualitas dan inovasi, opak dan emping melinjo dari desa ini berpotensi menjadi ikon kuliner yang dikenal luas. Diharapkan, kisah sukses ini dapat menginspirasi daerah lain untuk mengembangkan produk lokal mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun