Mohon tunggu...
Prov. D. Adhi Putra
Prov. D. Adhi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Dicaci maki tidak tumbang, disanjung dijunjung tidak terbang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antri Cuk

27 Desember 2018   11:30 Diperbarui: 27 Desember 2018   11:53 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang sahabat pembaca. Semoga selalu dalam lindungan Tuhan. Sharing dikit tentang antre.

Kalian pasti pernah dong mengantri. Entah itu antri tiket, nonton, atm, dll. Nah ngomongin antri, Indonesia nih terkenal dengan gak sabarnya. 

Bahkan gak cuma di Indonesia, tapi di luar sana juga ada. Tapi kita bahas lingkup kecil dulu aja. 

Waktu itu saya pas lagi antri di toilet. Yah, namanya juga di toilet pasti ada yang wajib dibuang dong. Nah, pada saat itu datanglah seorang bapak-bapak berbadan besar. Besar lho ya, bukan kekar. Langsung nyrobot antrian paling depan.

"Maaf ya mas, saya duluan. Udah gak tahan nih."

Sontak saya juga ikutan. 

"Eh mas, saya duluan aja. Udah di ujung nih."

Bapak itu nyletup seakan ceramah untuk keuntungan pribadinya.

"Mas, saya itu udah nahan lama. Harusnya mas bisa antri dong! Kasih kesempatan sama yang tua."

Saya jawablah saat itu juga.

"Maaf. Bapak aja sebagai orang yang lebih tua gak mencontohkan antri, masa' kita yang muda yang disalahin ? Inget pak, Guru kencing berdiri, murid kencing... ya di WC lah!"

Emang sih waktu itu saya kurang ajar. Tapi klo gak gitu, kayaknya bakal dijadiin alasan buat nyrobot antrian berkali-kali. 

Semua berawal dari didikan di lingkungan kita. Baik keluarga, masyarakat, sekolah, kerja, dan dimana pun itu. Gimana kita bisa menempatkan diri sesuai dengan porsinya dan gak merugikan orang lain.

Empan papan. The right man on the right place! Antri, CUK.!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun