Mohon tunggu...
Jemmi Saputera
Jemmi Saputera Mohon Tunggu... Jurnalis - Pekejaan Jurnalis, Tamatan S1 Komunikasi STISIPOL Candradimuka Palembang

Wartawan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fenomena Spirit Doll, Berbuat Dosa Syirik kok Bangga...!

3 Januari 2022   11:49 Diperbarui: 3 Januari 2022   11:52 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kamanitubes.com 

Memasuki akhir tahun 2021, masyarakat Indonesia dihebohkan oleh sejumlah kalangan selebritis yang mengadopsi boneka spirit doll atau boneka arwah. Dalam pandangan Islam, hal tersebut tentu mengarah kepada perbuatan dosa besar. Apalagi, spirit doll ini disebut-sebut melakukan ritual dan mantra tertentu sehingga boneka tersebut berisi arwah anak kecil yang kemudian dianggap memiliki keberuntungan dan kemudahan rezeki bagi orang tua asuhnya.

Meskipun di Indonesia " spirit doll " masih terbilang hal baru. Namun cara pengemasan dan publikasi yang dilakukan sejumlah public pigur di tanah air dikhawatirkan akan membawa dampak yang sangat luas bagi masyarakat. Apalagi public pigur amat sangat erat untuk diguguh dan ditiru. Ironisnya lagi ada dari beberapa pengadopsi spirit doll ini dengan bangganya menceritakan mengenai keberuntungan, rezeki dan sebagainya.Hal ini tentu mengundang kekhawatiran.

Oleh sebab itu, peran organisasi umat Islam seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nadhatul Ulama (NU) Muhammadiyah dan lain sebagainya harus bisa memberikan  sikap sekaligus pencerahan kepada umat atas fenomena Spirit doll yang awalnya populer  oleh Gumanthong dan Look Thep di Thailand ini.

Maraknya fenomena artis mengadopsi boneka arwah ini, menimbulkan pertanyaan, bagaimana hukum mengadopsi boneka arwah dalam Islam? Berikut tulisan Jemmy Saputera, Wartawan di Palembang yang dirangkum dari berbagai sumber :

Melansir Republika.co.id, Spirit doll atau boneka arwah ini memiliki keistimewaan layaknya bayi manusia yang diberlakukan layaknya anak asuh si pemilik.Beberapa orang yang mengadopsi spirit doll mengaku seolah mendapat keberuntungan, merasa dilindungi, dan memiliki teman untuk berbagi cerita. Hal ini pula lah yang mengarah kepada tindakan syirik, atau percaya kepada selain Allah SWT yang memberikan hidup.

Salah satu aktivis dakwah Ustadz Hilmi Firdausi, melalui cuitan di akun Twitternya mengaku begitu mengkhawatirkan fenomena spirit doll ini.

"Ya Robbana, sudah sangat mengkhawatirkan fenomena spirit doll ini, apalagi setelah diendorse oleh beberapa artis. Mari teman-teman semua jaga dan bentengi aqidah kita dan keluarga dari hal-hal yang menjurus kepada kesyirikan. Ingat, Allah mengampuni semua dosa kecuali dosa syirik. Wallaahul musta'an."

Menukil sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah ra:

"Aku dahulu pernah bermain boneka di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa salam. Aku memiliki beberapa sahabat yang biasa bermain bersamaku. Ketika Rasulullah Saw masuk ke dalam rumah, mereka pun bersembunyi dari beliau. Lalu beliau menyerahkan mainan padaku satu demi satu lantas mereka pun bermain bersamaku." (HR. Bukhari No. 6130).

Kiai Miftah berpendapat, bahwa berdasarkan hadist diatas, bermain boneka mengajarkan anak memiliki rasa tanggung jawab. Misalnya menjaganya agar tetap bersih dan terawat, tidak rusak, bahkan hingga memakaikan baju.

Menurutnya, menyayangi mainan seperti boneka juga tidak masalah selama itu dalam batas kewajaran. Sebab, kata Kyai Miftah, hal itu termasuk perintah untuk menjaga dan merawat harta hak milik kita sendiri.

" Yang tidak boleh itu adalah melampaui batas kewajaran. Seperti ketika orang tersebut sudah berumur dewasa dan masih menjadikan mainan boneka itu harus dipertanyakan. "Jika sudah begitu, maka bisa timbul masalah kesehatan mental. Apalagi mempunyai anggapan dan keyakinan bahwa boneka mainan tersebut mempunyai sifat-sifat ketuhanan, seperti mampu mendatangkan kebahagiaan, ketenteraman, atau bahkan diadopsi menjadi anak. Ini adalah salah satu bentuk kesesatan," kata Kyai Miftah sembari menambahkan bahwa secara fikih, mengadopsi boneka tentu tidak dibenarkan.

Sementara itu, Founder Halal Corner Ustadzah Aisha Maharani sangat menyayangkan fenomena ini. Menurutnya, meskipun memiliki boneka tidak terlarang dalam Islam sepanjang untuk mengajarkan kepada anak-anak arti sebuah tanggung jawab sebagaimana yang tertuang dalam hadist Bukhari No. 6130.

" Lah ini kan beda, boneka spirit doll itu sudah termasuk syirik, karena memasukkan jin ke dalam tubuh boneka. Tak hanya itu, boneka itu juga dipercaya membawa keberuntungan. Padahal, segala bentuk keberuntungan di alam semesta datang dari Allah Ta'ala," jelas Aisha di akun instagram @halalcorner.

Lebih rinci Ia mengatakan bahwa,  Allah SWT telah gamblang menjelaskan dalam Al-Qur'an bahwa dosa syirik tidak akan diampuni. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam QS: An --Nisa:48 , "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapapun yang Dia kehendaki. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat dosa besar."

Syirik bisa diartikan sebagai penyekutuan Allah Ta'ala dengan mahluknya. Dalam hal ini jelas, spirit doll memiliki ciri-ciri itu. Oleh sebab itu maka, fenomena boneka arwah ini seharusnya bisa ditinggalkan. Mengingat adopsi terhadap benda mati yang kemudian diberlakukan selayaknya manusia hidup serta menyakini aka adanya keberuntungan adalah sebuah perbuatan yang mencederai akidah seorang muslim.

Ustadz Adi Hidayat, dikutip dari kanal youtube Adi Hidayat Official menjelaskan, syirik bukan berarti tidak bisa diampuni. Allah Maha Penyayang dan Maha Penerima Taubat. Ayat di atas ditujukan kepada para pelaku syirik yang meninggal dunia dan belum sempat bertaubat.

"Yang dimaksud tidak diampuni itu ketika dia sudah meninggal. Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, maksudnya kalau dosa syirik itu dibawa sampai dia mau meninggal dia tidak taubat," katanya.

Hal ini sejalan dengan Surah Az-Zumar ayat 53. Allah Ta'ala berfirman, "Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Ibnu Katsir saat menafsirkan ayat ini mengatakan, ayat tersebut merupakan seruan kepada orang-orang yang bermaksiat, bai orang-orang kafir atau lainnya, untu bertaubat dan kembali kepada Allah.

Ayat itu juga memberitakan, Allah akan mengampuni semua dosa umat manusia yang bertaubat sebelum meninggal dunia. Semua jenis dosa. Meski dosa itu sebanyak buih di lautan. Syarat mendapatkan ampunan itu yakni dengan taubat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun