Mohon tunggu...
David Agusta
David Agusta Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAJY

Selamat membaca artikel saya! Terima Kasih.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Uang Tips" Tidak Selalu Menjadi Hal Yang Baik

30 September 2020   20:47 Diperbarui: 30 September 2020   21:45 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pastinya setiap negara didunia ini memiliki beragam dan bermacam-macam budaya serta tradisi, budaya negara satu akan berbeda dengan budaya di negara satunya lagi begitupun seterusnya terhadap budaya dan tradisi yang ada di seluruh dunia ini. Budaya tersebut adalah warisan atau peninggalan dari para pendahulu tentang cara hidup bersama yang dimiliki oleh suatu kumpulan orang atau kelompok. Beda halnya dengan tradisi, tradisi merupakan sebuah kebiasaan yang sudah menjadi bagian di dalam suatu kumpulan orang serta sudah turun temurun dari para leluhur. Meskipun ditiap-tiap negara berbeda tradisi serta budaya, ada beberapa negara yang memiliki kesamaan dalam tradisinya. Tradisi dan budaya merupakan subjektif karena jika tradisi ini dilihat oleh negara lain ke negara lainnya pasti akan memiliki anggapan berbeda dalam menafsirkan arti tradisi disuatu negara.

Perbedaan dalam menafsirkan budaya ini dipengaruhi juga oleh faktor persepsi. Sebelum membahas persepsi ini serta contohnya ada baiknya saya akan menjelaskan arti dari persepsi ini dahulu. Persepsi adalah cara seseorang menilai atau menafsir sesuatu melalui apa yang dia lihat dengarkan dan rasakan. Sama halnya kita dalam menilai orang, menurut kita apa yang kita lakukan terhadap orang lain merupakan hal yang baik, namun tidak demikian bagi beberapa orang, karena setiap manusia memiliki persepsinya sendiri-sendiri. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam melakukan tindakan kepada orang lain terutama jika kita berada di negara asing atau bukan di negara sendiri, karena faktor dari perbedaan persepsi dipengaruhi tiap negaranya.

Di negara Indonesia memiliki kebiasaan yang mungkin di beberapa negara merupakan kebiasaan yang tidak baik, sebagai contoh di Indonesia pemberian uang tip untuk pelayan restoran atau pelayan lainya adalah hal yang biasa atau baik karena pemberian uang tip tersebut merupakan bentuk apresiasi tambahan diluar biaya jasa atau biaya pembelian. Namun di beberapa negara berikut hal tersebut merupakan tindakan yang buruk atau sebuah penghinaan, kebiasaan tersebut merupakan kebiasaan dari negara China dan Jepang.

  1. JEPANG. Dilansir dari Suar.id Jepang menerapkan ini karena negara Jepang memiliki budaya serta tatakrama yang kuat. Maka dari itu memberikan uang tip di restoran dianggap kasar atau tidak sopan baik toko buah ataupun toko lainya. Sebagai contoh disaat kamu sedang berkunjung di toko souvenir yang berada di negara Jepang, harga barang yang kamu beli totalnya 9.000 Yen dan anda memberikan 10.000 Yen lalu anda berkata “dibawa saja kembaliannya” tentu saja toko souvenir tersebut tidak mau karena hal tersebut dianggap tidak sopan.
  2. CHINA. Sama halnya yang terjadi di negeri Tirai Bambu atau biasa disebut negara China, namun tidak semua menerapkan budaya tidak menerima uang tip di negara China sekitar 28 persen yang menerima uang tip. Hal tersebut sangat berbanding terbalik di Indonesia dimana hal tersebut dianggap kebaikan.

Ilustrasi pelayan yang mengantarkan hidangan ke konsumen (https://www.klikdokter.com)
Ilustrasi pelayan yang mengantarkan hidangan ke konsumen (https://www.klikdokter.com)

Jadi pengertian yang membuat kita berbeda dalam menilai setiap budaya antar negara adalah persepsi, seperti contoh tadi persepsi negara kita tradisi mengenai memberikan uang tip merupakan hal yang baik dilakukan, namun bagi negara Jepang dan China hal tersebut dianggap tidak sopan, jadi persepsi dari Jepang dan China mengenai uang tip adalah tindakan yang kasar. Maka dari itu pentingnya kita mengerti maksud dari persepsi ini dan jangan menghakimi setiap orang itu harus memiliki persepsi yang sama terutama maksud dari persepsi adalah opini pribadi atau bentuk tafsiran dalam menilai sesuatu yang ia lihat dan lakukan.

#kabuajy05

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun