Mohon tunggu...
Danz Suchamda
Danz Suchamda Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya seorang spiritualis, praktisi meditasi, penulis. Hidup ini saya pandang sebagai sebuah meditasi yang mengalir sepanjang waktu. Dan manakala kita melihat dunia dalam persepsi termurnikan, sekaligus berani telanjang terhadap apa yang ada; maka dunia ini menjadi begitu berwarna, bercahaya, bernuansa pendar, dan menguak berjuta makna yg berlapis-lapis.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kekejaman Yang Tulus

30 Desember 2011   11:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:34 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuntoro Tsuwung : politik dan rasa ketakutan kepada tuhan, bisa melahirkan kekejaman yang tulus

    • Daniel Suchamda : Orang tulus yang kejam dan jahat.
    • Dedy Triyana : orang yang berbuat kejam dan jahat dengan tulus wekekekekek bisa juga yah :D
    • Daniel Suchamda : Bisa dipastikan 100%, mereka TIDAK MERASA kejam dan jahat.
    • Dedy Triyana :...atau merasa kejam dan jahat tapi menikmatinya
    • Daniel Suchamda : menikmatinya karena merasa itu 'kebenaran'. Contohnya adalah para jendral Nazi yg membantai Yahudi. Mereka adalah orang2 tulus, agamis, setia, jujur, patuh dan berbakti.
    • Kuntoro Tsuwung Pol Pot membunuh 2 juta tetangganya karena didorong ''niat baik'' yang tulus, hiks
    • Xavient Obbie Saint : Tak sungkan2 berdarah dingin..
    • Daniel Suchamda : Maka berhati-hatilah dengan kata "demi...." Kalau suatu kebajikan berdasarkan demi Allah, demi bangsa , demi agama, demi orang tua, dsb....maka itu BUKAN kebajikan. Sesuatu yg didasarkan "demi" adalah sebuah gerak pikiran yang berasal dari pembenaran diri untuk melakukan sesuatu. Oleh karena itu adalah suatu kekerasan. Batin korup yang sama sedang menciptakan reaksi perlawanannya terhadap apa yang ada, yang dilihat secara bias dan partial (sepotong-sepotong). Bukan kebajikan dari kebenaran yang utuh (wholesome).
    • Xavient Obbie Saint : seakan tak ada perbedaan antara perbuatn baik dan jahat bila sudah bawa2 nama tuhan.sungguh hebat dogma membius nalar.. Daniel Suchamda : Bila pikiran melabeli sesuatu sebagai "benar", disitulah awal mulainya perbuatan jahat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun