Mohon tunggu...
Dany Raihan
Dany Raihan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas negeri Semarang

Hobi saya bermain alat musik dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sektor Pariwisata Indonesia Bangkit Setelah Pandemi

21 Maret 2024   17:45 Diperbarui: 21 Maret 2024   17:47 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah terpuruk pandemi sejak awal 2020, pariwisata Indonesia mulai bangkit kembali. Ekonomi yang tumbuh dari sektor pariwisata diharapkan memberikan kesejahteraan pada masyarakat. Memang sektor pariwisata mulai berkembang, sudah ada wisatawan lokal dan asing melakukan perjalanan wisata. Menurut data yang dicatat Data Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat sekitar 5,5 juta pengunjung dari luar negeri pada tahun 2022, meningkat tinggi dari tahun 2021 yang hanya sebanyak 1,6 juta pengunjung.

Dony Oskaria selaku direktur utama InJourney menilai industri pariwisata domestik mulai pulih meski belum mencapai pra-pandemi covid 19. Meski demikian RI masih harus mewaspadai persaingan negara kompetitor seperti Malaysia, Vietnam, Singapura, dan Thailand yang sudah berhasil mengembalikan pertumbuhan kunjungan wisata sebelum masa pandemi bahkan lebih tinggi. $ “Walaupun sektor pariwisata mulai recovery tetapi kita tidak boleh berpuas diri karena kompetitor kita tumbuh jauh lebih tinggi dari kita, ini tantangan buat kita juga,”$  Kata Dony Oskaria pada wawancaranya. 

Pemerintah sebetulnya sudah menerapkan berbagai macam strategi untuk memacu pertumbuhan, tetapi terdapat masalah yang menyebabkan pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia tertinggal dibandingkan negara kompetitor. Maka dari itu, InJourney juga mengupayakan strategi keberlanjutan untuk kebangkitan sektor pariwisata Indonesia.

Untuk membangkitkan sektor pariwisata Indonesia, terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan yaitu dengan Meningkatkan infrastruktur transportasi dan akomodasi untuk memudahkan akses wisatawan ke destinasi-destinasi populer, Melakukan kampanye pemasaran yang agresif baik di dalam negeri maupun di luar negeri untuk menarik minat wisatawan, Mengembangkan destinasi wisata baru yang menarik dan unik untuk menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara, Melakukan pelatihan kepada pelaku industri pariwisata seperti pemandu wisata, pelayan, dan tenaga kerja lainnya untuk meningkatkan kualitas layanan, Melindungi serta melestarikan kekayaan alam dan budaya Indonesia sebagai daya tarik utama bagi wisatawan.

Memastikan kualitas layanan wisata seperti akomodasi, transportasi, dan atraksi wisata memenuhi standar internasional. Membangun kemitraan antara pemerintah, industri pariwisata, dan sektor swasta untuk mendukung pengembangan dan promosi pariwisata. Menawarkan beragam paket wisata yang sesuai dengan kebutuhan dan minat wisatawan, seperti wisata budaya, alam, kuliner, dan petualangan. Memanfaatkan teknologi digital untuk memperkuat promosi, pemesanan, dan pengalaman wisata. Menjamin keamanan dan kebersihan di destinasi wisata untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan.

Dengan meningkatkan konektivitas udara dengan memperluas inbound traffic. Kemudian yang kedua memperkenalkan Destination based tourism development dengan mendorong di 5 destinasi utama yang disebut super prioritas baik infrastruktur, amenitis, atraksi, bahkan eventnya. Walaupun efeknya akan dirasakan 10 tahun ke depan. Akan ada juga Indonesia Tourism Fund pada sisi infrastruktur Bersama kementrian pariwisata. Dengan adanya Indonesia Tourism Fund ini diharapkan Indonesia memiliki daya saing yang kuat dalam perang pasar pariwisata dengan negara kompetitor.

Kombinasi antara Kementerian pariwisata sebagai policy maker dan InJourney sebagai eksekutor. Dengan begitu Injourney membuka 1 toko Bernama windownesia yang akan merepresentasikan Indonesia di internasional, mengembangkan destinasi dengan membuat event, dan membenahi airport/bandara. Sehingga kolaborasi antara Kementerian pariwisata dan InJourney dapat mempercepat pertumbuhan pariwisata Indonesia.

Penulis: Dany Raihan Bahi, Eko Saputro, Clarita Dhea Rismawati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun