Tak sengaja (sengaja ding..), kata setia menghangat kembali dipikiranku setelah mendingin, membasi -dan tak membusuk- berbulan-bulan di dalam kepala ini. Setelah membrowsing, yahh biasalah, bahkan ribuan tulisan tak mutu -dan mungkin besok2 tulisan ini salah satunya, hehe..- sampai mutu tinggi diperhadapkan. Dari semuanya itu, ada satu celoteh yang cukup menarik hatiku. Bunyinya kira-kira begini 'Cow selingkuh karena bodynya, cew selingkuh karena heartnya”. Seketika naluri priaku membuncah. :) Yah, keyakinanku bahwa seorang pria yang selingkuh bermula karena fisik selingkuhannya, yaitu pada wanita bertoket kencang, pantat montok, wajah yang menggairahkan. Sedangkan 'wanita yang benar wanita' tidak demikian. Eits, tunggu dulu tentang wanita yang benar – benar wanita. Memasuki era baru bin zaman edan, tak banyak wanita yang benar wanita. Apalagi ketika suatu hari, aku membaca kisah – kisah seribu satu wanita muda (lebai mode : ON) berstatus pelajar SMA dan mahasiswi yang tersebar di pelosok negeri ini berbondong-bondong menjadi istri simpanan pejabat. Mereka berlindung dibalik agama dengan judul nikah siri. Demikian juga wanita – wanita pemburu om – om berburung kecil tp bermobil mewah dan kemudian kembali bertemu pacar tercinta dengan untaian kata-kata romantis tanda kerinduan. Apalagi ditambah cerita teman-teman yang patah hati karena ditolak, diputusin dan diselingkuhin oleh cewe'nya hanya karena sang pria tak berroda atau hanya punya roda yang kecil. Hehe.. Yahh, bagiku mereka bukanlah wanita yang benar – benar wanita. Dan yang pantas bagi mereka adalah pria brengsek pula yang sama dengan nya. Wanita yang benar – benar wanita (truly woman) adalah mereka yang selingkuh dengan hatinya. Perselingkuhan ini bisa membuat pria dengan type apapun yang mencintainya merasakan keruntuhan dunia walau belum saatnya. Setiap pria seharusnya menyesal sekaligus bangga melihat fenomena ini. Menyesal ketika mengapa seorang wanita 'tega' memberi hatinya, bermimpi, mendamba seorang pria lain untuk dijadikan sandaran hati, penuntun hidup bahkan suatu saat mereka bisa menuju bulan bersama tanpa pesawat Appolo yang dipakai Neil Amstrong ketika mendarat di bulan yang penuh kenikmatan itu. Dan berbanggalah wahai pria yang menjadi selingkuhan seorang truly woman. Bukankah seorang pria merasa superior ketika ada wanita yang meluapkan seluruh perasaannya padahal wanita itu bukan miliknya..? Hai pria, ketika seorang yang paling kau cintai memiliki pria lain dalam hatinya, kasihani dia karena pasti wanita itu terjebak oleh hati manusia yang dimilikinya. Dan yakinlah, bahwa ketika kau menyebutnya cinta, maka cinta itu pun akan menjadi milikmu (kembali). Hai wanita, ketika seorang yang paling kau cintai memiliki wanita lain dalam mimpinya, menangislah untuknya karena dia sedang dikuasai oleh naluri binatang yang memang ada dalam diri setiap pria. Namun yakinlah, cinta pasti akan saling memiliki dan engkaulah anugerah terindah dalam hidupnya. Pada akhirnya, saya bingung menentukan kesetiaan itu datangnya dari hati apakah itu memang sudah tertanam dalam pribadi orang-orang tertentu. Pada kenyataan nya tiap orang bisa menjadi setia dan tidak. Demikian juga selingkuh, mulai dari presiden sampai rakyat jelata, saya yakin ada beribu perselingkuhan dalam kisah-kisah mereka. Dan harapan kita bersama, semoga perselingkuhan yang kita 'bina' (iihhiirr.......) bisa 'berakhir' dengan manis sehingga kita benar-benar menjadi orang yang setia selamanya dengan orang yang kita cintai. Ooh, so sweet.... -untuk seorang wanita yang kudamba- -dhani Garingging- Sumber : dari blog saya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H