[caption id="" align="aligncenter" width="540" caption="Kawasan Wisata Kawah Gunung Tangkuban Perahu, Jawa Barat (sumber foto: www.merdeka.com)"][/caption]
Itulah penggalan isi kiriman forward sms yang saya terima dari istri pada malam tadi. Begitu selesai membacanya, sontak saya dibuat reuwas (panik) juga. Apalagi di sms itu disebutkan bahwa info ini datang dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jawa Barat. Antara panik dan penasaran, saya kemudian gegas mencari berita tentang perkembangan terakhir status Gunung Tangkuban Perahu sekaligus mencari tahu akan kebenaran isu sms tadi lewat internet.
Setelah menelusuri pencarian ke beberapa situs media online akhirnya saya memperoleh kepastian berita yang bisa meredakan rasa panik. Ya, dari beberapa situs yang saya kunjungi itu ditegaskan bahwa isu yang akhir-akhir ini telah beredar melalui sms maupun melalui broadcast messenger seperti di atas adalah tidak benar (HOAX) sehingga masyarakat diimbau untuk jangan memercayainya!
Adakah dari Kompasianer (khususnya yang tinggal di Bandung) yang juga mendapatkan kiriman sms ataupun bbm serupa?
==
Berita Terakhir Aktivitas Gunung Tangkuban Perahu
Pemerintah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat terus melakukan sosialisasi terkait status waspada Gunung Tangkuban Parahu. "Sosialisasi dilakukan untuk menenangkan warga agar tidak panik," kata Camat Lembang Hendra Trismayadi (Selasa, 4 September 2012). Hari ini, petugas kecamatan bersama Badan Penanggulangan Bencana melakukan sosialisasi di desa sekitar Tangkuban, yakni di Desa Lembang, Desa Sukajaya, dan Cikole. Menurutnya, sosialisasi dilakukan agar warga tak terpancing isu-isu menyesatkan seperti isu yang beredar via BlackBerry Messenger semalam bahwa Tangkuban sudah mengeluarkan lava pijar serta statusnya meningkat menjadi siaga. "Padahal itu tidak benar, hanya meresahkan warga," katanya.
Kecamatan kembali mendata lebih rinci demografi dan kondisi mutakhir warga di desa-desa yang lokasinya paling dekat dengan kawah Tangkuban. Desa-desa itu antara lain Desa Cikole, Desa Jayagiri, Desa Cikahuripan, Desa Sukajaya, dan Desa Cibogo. "Di kelima desa itu tinggal sekitar 50 ribu jiwa dari total 173 ribu jiwa penduduk Lembang," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Bandung Barat M. Sulaiman mengklaim pihaknya sudah mendirikan posko antisipasi dan evakuasi di area ring 1 atau radius 5 kilometer dari kawah yang meliputi Desa Cikole, Jayagiri, Cikahuripan, Sukajaya, dan Cibogo. Posko juga disiapkan di ring 2 atau radius 8 kilometer seperti di Desa Lembang, Cibodas, hingga Kecamatan Parongpong dan Cisarua. "Di setiap desa kami dirikan satu posko dengan 10 petugas," katanya di Pos Pengamatan Tangkuban Parahu.
Sementara itu, Pos Pengamatan Gunung Tangkuban Parahu Pusat Vulkanologi mencatat tremor berikut gempa vukanik dan tektonik lokal terjadi mulai lepas tengah malam hingga pagi tadi. Gempa tremor dengan amplitudo dominan 4 - 6 milimeter terjadi mulai pukul 00.15 hingga 04.05 pagi tadi. Petugas Pos Pengamatan, Ilham Mardikayanta, mengatakan ada potensi penyebaran gas beracun dalam radius 1,5 kilometer dari Kawah Ratu. Namun persebarannya tergantung pada arah angin. "Selama ini arah angin dominan ke utara," katanya.
Di lain pihak, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta masyarakat tidak terpengaruh isu sesat terkait status Gunung Tangkuban Parahu. Apalagi info tersebut tidak didasari sumber yang jelas. "Saya minta masyarakat jangan terpengaruh dengan berita-berita hoax," katanya, di Bandung, Selasa (4/9). Beliau juga mengimbau kepada masyarakat untuk mendengarkan instruksi pemerintah yang merujuk kepada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Sebab hingga saat ini pemerintah provinsi terus berkoordinasi dengan PVMBG juga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk keselamatan masyarakatnya.
Hingga Selasa (4/9) siang, gunung yang terkenal dengan Kawah Ratu-nya itu masih berstatus WASPADA sejak diumumkan PVMBG pada 23 Agustus 2012 lalu.
*Referensi terkait:
- Isu Lava Tangkuban Perahu (keyword search)
- Jangan Panik, Tapi Berhati-hatilah!
- Gas Membahayakan Kesehatan, Hindari KRB I
- Tangkuban Parahu Diisukan Keluarkan Lava Pijar
- Warga Diminta Abaikan Pesan Hoax Status Tangkuban Parahu
Salam,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H