Terhadap senja kusandarkan rindu untuk sang perempuan
Yang mungkin sedang bergembira dengan segala pelabur selama di bumi
Sebab tidak ada cela tersurat dalam jejaknya
Tergiring kenangan semasa matanya berbinar
Sederhana mencipta bahagia
Lalu terukir lengkung di antara amar
"Hancur sekejap keberuntungan oleh lidah yang menjelma api."
Serupa rambu di tengah pergulatan yang penuh akal geladak
Tegas lisanmu merujuk dasarku
Yang seringkali mudah goyah
Meski tersurat jelas jurang membentang di depan
Kini;
Merinduimu adalah tawanan silu
lir jeratan di sekujur raga
Dan semestinya aku menjelajahi waktu
Hingga bermukim pada haluan seperti doa-doamu
kjoktan, 5.12.24
#karyaaslidanusupriyati
#dilarangcopas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H