Kisah gadis tomboi yang berliku dalam menemukan jodohnya. Ikuti kisah Juleha by Danu. Dilarang copas, ygy.
Juleha merasa ada yang tidak beres dengan Mak Linik. Kakak madu dari emaknya tampak buru-buru memerintah Wika agar segera pulang. Bahkan, Mak Linik sempat membisikkan sesuatu di telinga bapak sambi berpamitan.
[Emak di lobi rumah sakit. Jemput ke sini, Ha]
Lewat tengah hari, Juleha menerima pesan dari emaknya. Dia pun menuju lobi untuk menjemput emaknya.
"Jadi, Yu Linik tetap akan melangsungkan acara lamaran itu?" Emak bertanya setelah tiba di ruangan bapak.
"Dia penginnya gitu, Nah."
"Benar-benar kebangetan dia, Bang. Kemarin dia ngamuk ke rumah gara-gara tak tegur. Padahal, aku cuma negur dikit."
"Nggak usah hiperbola, Mak! Mak Linik nggak ngamuk ... cuma ngomel doang, kan?" protes Juleha.
Bapak terkekeh melihat bibir istri keduanya manyun lalu mereka saling melempar canda. Juleha merasa senang sebab bapak terlihat sumringah setelah kedatangan emak. Rasa dongkol terhadap emak ikut menguap berkat keharmonisan orang tuanya.
***
"Pinah! Apa maksud kamu bilang sama Wika biar lamarannya sederhana saja?"