Setelah pesan terkirim kepada emaknya, Juleha memilih keluar dari ruang perawatan. Wika mengekor lalu ikut duduk di kursi yang terletak di luar ruangan.
Keesokan harinya, napas bapak memang sudah stabil. Akan tetapi, kondisi fisiknya masih lemah sehingga dokter belum mengizinkan untuk pulang. Mak Linik terlihat kesal dan kecewa, dia terus menggerutu setelah dokter keluar ruangan.
"Kalian pulang saja, biar Juleha yang menemaniku di sini." Bapak berkata pelan. "Kamu mau kan, Ha?"
"Tentu, Pak. Aku akan siaga sampai bapak sehat."
"Persiapan lamarannya Wika sudah matang, Bang. Nggak mungkin kalau dibatalin."
"Makanya, Nik. Kamu pulang sama Wika, teruskan saja acaranya. Mereka pasti maklum. Jangan lupa kabari Atmojo!"
"Atmojo siapa, Pak?" tanya Wika dan Juleha bersamaan.
"Bang, nanti biar Safinah nyusul ke sini. Aku sama Wika pulang dulu."
***bersambung***