"Emak sudah tahu."
"Marahannya jangan kelamaan, nggak baik buat umpan jodoh!"
Deretan gigi yang rapi dan putih terlihat saat Juleha meringis. Dia merasa jadi perawan sangat susah sebab selalu diburu untuk cepat kawin. Kini, kakak tirinya terkontaminasi pikiran emak. Bukankah sang kakak yang seharusnya menikah terlebih dahulu? Gara-gara disinggung soal jodoh, memorinya jadi ingat Anusapati. Ada rasa penasaran akut, tetapi masih tertahan sebab dia tidak ingin merusak kebersamaan.
"Ha .... Sebenarnya kamu pulang di waktu yang tepat."
"Mbak Wika mendukung emak juga?"
"Dengar dulu, tetapi kamu harus janji untuk pura-pura nggak tahu soalnya emak bilang biar ada efek kejutan."
"Aku ini sedang frustasi dan masih harus dipusingkan teka-teki. Hadeh!"
"Lusa, aku akan dilamar Mas Anusapati. Kamu tahu, Ha? Aku bahagia banget ... nget .. nget."
Fix! Ini adalah kejutan kedua yang sangat tidak diharapkan oleh Juleha setelah drama kebohongan emak yang pura-pura bonyok. Dia melihat aura kebahagiaan terpancar dari wajah kakak tirinya. Seandainya, dia mengatakan kelakuan Anusapati, kemungkinan tidak akan ada yang mempercayai. Bahkan, dia bisa saja dituduh iri dan dengki terhadap sang kakak. Dia akan tetap berusaha agar kebusukan Anusapati segera terbongkar sehingga acara lamaran tersebut gagal. Namun, bagaimana caranya?
***Bersambung***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI