Deru roda beradu dengan tulang-tulang besi
Selepas sirine meneriakkan pekik keberangkatan
Kutaruh segala letih pada bahu yang masih kekar
Sembari menatap pohon-pohon yang berlarian
Berpacu dengan waktu yang semakin senja
Nyaman
Satu kata yang mengunci pintu lubuk
Berseling doa-doa paling harap
Di stasiun berikutnya
Waktu selanjutnya
Dua raga ini akan kembali terpisah
Atas nama darma yang belum tuntas
Setia
Jemari ini saling mengikat ikrar
Tatkala gelap memeluk sapuan jingga
Hati tiada henti memagut resah
Memindai sepi yang akan kulewati
Sendiri
Selama ribuan hari ke depan
Meski taklimatmu merengkuh gelisahku
Tak urung anak rinai jatuh dan melesap di pangkuan
Namun dengan segenap setu kulepas kepergianmu
Merebut pijar di belahan bumi yang lain
Sampai batas waktu akan membawamu kembali
Kebumen, 9 Februari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H