Kita perlu seseorang untuk bersandar. Siapakah dia? Bicaralah pada ahlinya karena jiwa yang "sakit" tidak sekedar butuh curhat namun juga penanganan yang tepat. Bentuk rasa percaya diri kita dengan berani melangkah ke layanan konsultasi kejiwaan. Bisa ke rumah sakit atau klinik yang menyediakan jasa pelayanan kejiwaan. Tepis semua pikiran negatif. Beri kekuatan pada diri sendiri, aku ingin pulih, aku ingin sehat dengan jiwa yang utuh.
Setelah bertemu dengan psikiater, bicara dari hati ke hati maka akan ditentukan penanganan lanjutan. Bahkan beberapa rumah sakit menyediakan pendampingan dari tenaga psikolog. Jika kita masih dalam taraf wajar, meski emosi meledak-ledak, dokter pun tidak akan memberikan obat antipsikotik. Lain halnya jika hasil serangkaian tes menunjukkan kecenderungan gangguan jiwa kita "agak berat atau berat" maka dokter pun akan memberi obat antipsikotik yang harus dikonsumsi secara rutin. Kita juga diminta tidak menghentikan konsultasi dan pengobatan agar kondisi mental kita stabil. Jangan langsung memvonis diri kita sendiri dengan kata gila. Dengan perawatan teratur, kewarasan mental pun menjadi keniscayaan.
So,Guys. Jangan menunggu depresi berat untuk konsultasi kejiwaan. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Ada masalah ya selesaikan dengan segera. Keterbukaan adalah salah satu jalan untuk mencegah gangguan jiwa. Ajak batin kita untuk selalu berdamai dan memaafkan. Healing terbaik bersumber dari diri kita sendiri. Karena jiwa yang sehat didukung hati yang gembira. Terima kasih.
Kebumen, 10 Oktober 2022
Penulis
Danu Supriyati,S.Si
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H