Mohon tunggu...
Danu Supriyati
Danu Supriyati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis pernah menempuh pendidikan jurusan Fisika. Dia menerbitkan buku solo Pesona Fisika, Gus Ghufron, Dongeng Semua Tentang Didu, Pantun Slenco, dan antologi baik puisi maupun cerpen. Semoga tulisannya dapat bermanfaat bagi pembaca. Jejak tulisannya dapat dibaca di https://linktr.ee/danusupriyati07

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Lakukan Hobby Sesuka Anda, Paksu

18 September 2022   20:33 Diperbarui: 18 September 2022   20:49 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pandemi telah membawa perubahan kebiasaan hidup. Gadget, rebahan, ngemil dan serangkaian aktivitas yang sedikit olah tubuh. Hasilnya? Lemak bersemayam di mana saja. Hehehe.

Awal-awal menjalankan anjuran di rumah saja memang penuh kebingungan. Selesai tugas kerja secara daring fokus beberes rumah. Mengusir kejenuhan dengan bulu tangkis bersama sang anak tentu tidak dapat maksimal. Keluar rumah jelas tidak etis di tengah pembatasan sosial.

Daripada lemak semakin memperkaya diri baiklah kita susun draft hobby selama pandemi. Menata ulang tanaman hias di taman kecil sudut rumah. Walaupun kecil tetapi cukup menguras tenaga dan sukses mengucurkan keringat. 

Tidak cukup satu hari jadi proyek berhari-hari untuk kesibukan selama work from home. Setelah menimang koleksi tanaman hias selesai auto bengong lagi dong? Oh tentu tidak! Kita memanfaatkan waktu fajar (tepatnya selepas subuh) untuk olah raga ringan di sekitar rumah. Kita jogging , senam bersama atau sekedar berjemur untuk mengusir suntuk.

Begitu pandemi melonggar tentu suami kembali pada hobby beratnya. Bulu tangkis. Dua kali dalam sepekan adalah waktu yang selalu diluangkan. Kebetulan GOR tempat menyalurkan hobby dekat dengan rumah. Karena hobby ini sudah berlangsung semenjak belum nikah maka tidak perlu izin yang lebay. 

Lagi pula kegiatan seperti ini tidak menyita waktu banyak sehingga keluarga tetap menjadi prioritas. Kecuali jika ada turnamen ke luar kota baru memberitahu agar anak-anak tidak protes.

Setelah menekuni kembali hobby yang tertunda selama pandemi, kini kebugaran dapat dirasakan lagi. Lemak sudah mulai dapat dikembalikan. Bahkan anak-anak mulai mengikuti jejak sang ayah.

Dampak yang paling terlihat di keluarga adalah bulu tangkis merubah perilaku mager menjadi aktif untuk gerak badan. Olah pernafasan menjadi lebih baik, tangan dan kaki terlatih kuat serta belajar fokus mengendalikan diri lebih tertata. 

Selain itu menumbuhkan sikap setia kawan dan kerja sama. Tentu semua ini menjadi teladan untuk anak-anak. Sebagai istri tidak pernah membatasi hobby yang membawa ke dampak positif bagi suami dan anak-anak.

Raket, menjadi modal utama untuk bermain bulu tangkis. Mulai dari kualitas di bawah standar hingga yang bagus sudah menjadi tren untuk dimiliki setiap pemain. Begitu pun dengan suami, menyisihkan anggaran untuk perlengkapan kegemarannya. 

Marah? Tentu tidak karena dana untuk menyalurkan hobby tidak mencomot jatah bulanan. Istilah ada "uang lelaki" hasil sampingan kerjanya. Belum pernik lainnya yang menunjang kenyamanan saat bermain seperti kostum olah raga, sepatu serta obat-obatan ringan. Semua itu dianggarkan sendiri tanpa mengganggu hak istri dan anak. 

Dari sudut pandang istri tentu penulis pribadi sudah sepantasnya mendukung penuh hobby suami. Dia sudah bekerja, berjuang demi nafkah keluarga, sudah sewajarnya mendapat reward untuk dirinya sendiri. Penghargaan pada raganya yang (sangat) lelah selama mencari nafkah. Melepas penat dengan hiburan yang (relatif) terjangkau. 

Semboyan men sana in corpore sano kita terapkan agar dapat bersinergi pada keharmonisan keluarga. Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Kebiasaan hidup sehat akan melatih jiwa menjadi kuat. Komunikasi keluarga pun terjalin dengan kualitas yang baik. Pikiran juga akan selalu positif sehingga pengaruh yang kurang pantas dari luar dapat kita saring. 

Jadi silakan hobby sesuka anda, Paksu. Karena kita sudah saling percaya, saling memahami dan saling mendukung satu sama lain.

Terima kasih.

Kebumen, 18 September 2022

Penulis

Danu Supriyati, S.Si

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun