Mohon tunggu...
Afi
Afi Mohon Tunggu... Wiraswasta - pembelajar

email: danusukendro@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tidak Ada Kompromi Pak Presiden...

23 Januari 2015   21:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:30 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_365824" align="alignnone" width="663" caption="foto : politik.news.viva.co.id"][/caption]

TAK ada kompromi Pak Presiden, Anda harus memilih, hitam atau putih? Anda tak mungkin bisa mencampur hitam dan putih. Karena, yang muncul adalah noda-noda hitam.

Noda hitam inilah yang saat ini muncul Pak Presiden, ketika Anda mengkompromikan, berbagai kepentingan dalam pemilihan Kapolri. Ketika Anda terlihat lemah dan seolah kehilangan hak prerogratif.

Mengapa ada kompromi, ketika anda memberhentikan Sutarman lalu menunda pelantikan Komjen BG sebagai Kapolri, tapi juga mengganti Komjen Suhardi Alius sebagai Kabareskrim?

Apakah Anda tak membaca penempatan Irjen Budi sebagai Kabareskrim, ibarat permainan catur adalah formasi menyerang ? Hanya menantikan waktu dan akhirnya terbukti; BW ditangkap. Itu sebuah noda. Buah dari kompromi Anda.

Maaf. Sejatinya, Anda disepelekan oleh orang-orang yang selama ini mendukung Anda, Pak Presiden. Panggung pemilihan Kapolri ini jadi panggung yang nyata.

Dulu, banyak yang menyebut Anda 'Capres Boneka'. Saya tidak percaya. Hingga sekarang, ketika serentetan peristiwa ini, saya masih tak percaya. Tapi, saya hanya melihat, mereka terus mem-BONEKA-kan Anda.

Jika mereka mempercayai Anda sebagai Presiden, mengapa masih juga merecoki hak Anda? Jikalau mereka percaya, seharusnya terserah Anda, bagaimana mengatur negeri ini, memilih orang-orang yang tepat. Kalau mereka menyarankan okelah.. Tapi keputusan akhir tetap di tangan Anda. Mengapa mereka memaksa??

Mereka elitis. Sudah terbukti menjauhkan Anda dari rakyat. Memaksa Anda melawan arus publik. Begitu akrab dengan sosok yang bergumul dengan perilaku koruptif. Mereka merusak citra Anda dan memaksa Anda berbenturan dengan KPK, yang masih menjadi harapan publik.

Saatnya Anda menjadi diri sendiri Pak Presiden....
Sudah cukup Anda berusaha memahami mereka...
Saya yakin Anda orang baik. Anda juga memiliki potensi, piawai dan cakap mengurus negeri ini.

Saatnya, mereka berhentikan mem-boneka-kan Anda. Giliran mereka yang memahami Anda. Tunjukkan jalan pikiran Anda, sehingga mereka bisa paham dan berada di belakang Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun