Mohon tunggu...
Danu Ramdhan
Danu Ramdhan Mohon Tunggu... -

enterpreneur. internet surfer. coffee adict. britpop lovers

Selanjutnya

Tutup

Catatan

5 Review buku : Street Art

3 September 2011   00:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:17 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. TRESPASS

WoosterCollective alah satu blog yang paling otoritatif terhadap seni jalanan. beberapa waktu yang lalu, pendirinya, Marc dan Sara Schiller, menaburkan beberapa tahun risetnya ke dalam buku Trespass: A History Of Uncommissioned Urban Art — antologi menarik, yang mengupas segala sesuatu mengenai seni urban ini. sebuah resume cantik mengenai manifestasi seni modern untuk aktivisme, demokrasi hingga kebebaan bicara warga sipil. dengan 320 halaman berkualitas, setiap halamannya terkesan angat ambisius memvisualisasikan betapa indahnya seni jalanan



2. STREET SKETCHBOOK
satu dari karakteristik seni jalanan adalah, dia tampil, melekat begitu aja di ruang publik tepat di depan mata anda. tapi, bagaimana dengan proe kreatif dari sang seniman? itulah kira kira oleh Tristan Manco teliti dalam Street Sketchbook: Journeys, sekuel dari Street Sketchbook: Inside the Journals of International Street and Graffiti Artists — mengintip proses kreatif dari 26 seniman jalanan.



3. STREET KNOWLEDGE
detik ini seni jalanan bisa kita temui di mana mana, bertebaran sebagai cara dialog masyarakat kecil perkotaan. tapi, darimana ini di mulai? itulah apa yang King Adz coba elaborasi dalam Street Knowledge — ensiklopedia menarik yang akan memandu siapa saja yang tertarik terhadap seni jalanan, memetakan evolusi kreatif dari coreatan awal grafitti di new yorke hingga karya karya tajam kritik dari pemuda pemuda di kawasan timur tengah.dari legenda bomber hingga seniman jalanan modern yang di akui publik, melibatkan film-makers, disainer, DJ, penulis dan satrawan , buku ini menelanjangi kedalaman dari budaya vokal nan propokatif dari street art, dan hubungannya dengan budaya pop modern.



4. URBAN IRAN
2008, Mark Batty merilis Urban Iran — sebuah antologi yang memikat sekaligus mencengkeram secara visual karya fotografer Karan Rashid dan Sina Araghi yang mengeksplorasi spektrum karya seni jalanan yang sangat vocal di daerah perkotaan iran hingga pedesaan.

dengan deskripsi memikat dan visual yang mewah yang mengungkap karya seni yang kental dengan konteks sosial politik yang di jembatani lanskap seni jalanan

apa yang membuatnya menarik adalah, foto foto ini diambil tepat sebelum pergolakan politik iran tahun 2009. konteks politik yang tertuang di buku ini, seperti sensor,  pemberontakan, kekecewaan politik,kerinduan akan keadilan dan demokrasi - menandai revolusi yang datang kemudian.



5. DRAINSPOTTING
Seni jalanan di anggap sebagai subkultur dalam kultur yang terbagi bagi. tapi bagaimanapun dalam seni jalanan pun masih bisa kita kelompokan kedalam beberapa bagian. adalah drainspotting. yang menampilkan lukian grafitty penutup lubang got di epanjang jalan. permata luar biasa. yang bisa di temui sebanyak 95% dalam 1080 prefektur di jepang.  Dengan warna-warna berani dan motif yang dramatis, dari burung merpati hingga naga, ada 100 foto-foto yang merekam karya terbaik dengan visual menarik dari 6000 desain penutup lubang yang tersebar di jepang, mencerminkan keunikan dari setiap kota - termasuk visualisasi dari mitologi nya, dan tentu saja kepekaan estetika warga sipil nya.

sumber ; reksalum.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun