Mohon tunggu...
Arif Hidayah
Arif Hidayah Mohon Tunggu... -

aku adalah wujud dari konsep "dunia itu indah"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mari Pindah ke Negara Tetangga

28 November 2011   16:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:05 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari pindah ke Negara tetangga

Di sana masih ada sungai mengalir di belakang rumah

Airnya cemerlang

Banyak ikannya

Bisa berenang dari siang sampai petang

Mari pindah ke Negara tetangga

Di sana pohon dan hutan dilestarikan

Bisa berladang

Sawah-sawah membentang

Para petani setiap hari senang

Mari pindah ke negara tetangga

Disana pendidikan gratis dan menyenangkan

Guru-guru dihormati

Pelajar diperhatikan

Usai lulus paling tidak jadi pengangguran yang tidak kelaparan

Mari pindah ke Negara tetangga

Di sana pejalan kaki masih bisa berjalan di trotoar

Pengendara nyaman

Polantas pun seperti teman

Tak ada jual beli hukum dijalanan

Mari pindah ke Negara tetangga

Sebelum hujan dan banjir bandang

Sebelum kemarau dan kekeringan

Maka kita termasuk orang yang lebih jahat dari pembuat semua kekacauan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun