Mohon tunggu...
Danu Dean Asmoro
Danu Dean Asmoro Mohon Tunggu... -

Follow my twitter @danudean

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tingkat Skeptisisme Mahasiswa Dalam Menilai Isu Global Warming (Studi Komparatif Kuantitatif Antara Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Alam di Yogyakarta)

4 Oktober 2013   23:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:59 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*Berikut ini merupakan sebagian isi dari riset hasil penelitian mengenai topik komunikasi lingkungan yang dilakukan oleh Yudo Nugroho, Danu Dean Asmoro, Sinta Dwi Mustikawati, Nita Au Batuwel, dan Tutut Lestari dengan dosen pembimbing Yohanes Widodo, S.Sos., M.Sc. Hasil riset tidak dipublikasikan. Riset ini ingin menggambarkan tingkat keraguan mahasiswa mengenai adanya global warming (riset alternatif dalam menilai isu global warming).

Tingkat skeptisisme mahasiswa dalam menilai isu mengenai global warming merupakan bagian dari proses dimana responden mengetahui isu – isu mengenai global warming (know), membenarkan (justified) adanya pengetahuan tersebut, kemudian percaya (believe), dan mempercayai apa yang sudah dipercaya (believing), kemudian hal tersebut menjadi suatu pengetahuan bagi orang tersebut. Skeptisisme memulai bahwa pengalaman peseptual selalu sulit untuk disimpulkan, sehingga suatu ‘kebenaran’ dapat menipu.

Dari hasil analisis data di atas, dapat dilihat bahwa secara statistik tingkat skeptisisme mahasiswa mengenai isu global warming tergolong rendah. Tingkat skeptisisme ini diambil dari beberapa poin pertanyaan yang diajukan kepada 150 responden. Responden berasal dari UGM, UNY, dan UII yang berasal dari latar Ilmu Alam dan Ilmu Sosial. Jenis kelamin responden adalah 50 : 50 yaitu perbandingan sama antara laki – laki dengan perempuan. Usia responden yang merupakan mahasiswa, paling muda adalah berusia 17 tahun, dan paling tua adalah responden yang berusia 28 tahun. Untuk mengetahui tingkat skeptisme, beberapa pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut :

1.Pengetahuan mengenai isu – isu terkait global warming,

2.Ketersetujuan dengan statement bahwa lingkungan sedang mengalami perubahan alam,

3.Ketersetujuan dengan perubahan alam yang akan membawa “bencana” bagi kehidupan manusia,

4.Kepercayaan dengan bukti ilmiah yang menunjukkan terjadinya global warming,

5.Kepercayaan mengenai terjadinya global warming saat ini,

6.Kepercayaan bahwa global warming akan membuat “kehancuran” , jika global warming terjadi,

7.Kemauan untuk melakukan aktivitas/ kegiatan yang berusaha untuk mengurangi dampak global warming,

8.Ketersediaan untuk diajak menyelamatkan lingkungan/ alam,

Dari hasil analisis melalui statistika, ditemukan bahwa tingkat skeptisisme mahasiswa dalam menilai isu global warming tergolong rendah. Sebagian besar responden ( 96 % ), mengetahui isu – isu terkait dengan global warming. Terdapat 6 % responden yang tidak tahu isu – isu terkait dengan global warming. Poin berikutnya yang perlu dicermati adalah mahasiswa sebagian besar mengonsumsi media on-line sebagai sumber utama untuk mengetahui isu mengenai global warming. Meskipun demikian, terdapat pula responden yang mengetahui isu global warming dari institusi pendidikan.Hal ini menunjukkan bahwa institusi pendidikan formal telah menyisipkan materi global warming di dalam kurikulum pendidikan mereka. Hal ini juga menyiratkan bahwa para pengajar di institusi pendidikan formal mentransformasikan pengetahuan yang mereka miliki kepada anak didik mereka.

Beberapa poin pertanyaan, menunjukkan rendahnya tingkat skeptisisme. Pertama, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian besar ( 46,7 % ) responden menyatakan setuju dan 27,3 % responden sangat setuju jika perubahan lingkungan membawa “bencana” bagi kehidupan manusia. Kedua, sebagian besar responden ( 57,3 % ) menyatakan setuju untuk mempercayai bukti ilmiah yang menunjukkan adanya global warming.

Temuan menarik lainnya adalah prosentase mahasiswa yang ragu-ragu terhadap beberapa aspek di pemanasan global.Seperti yang dilihat dari pernyataan “Bumi akan hancur dengan terjadinya global warming”, sebanyak 39 ( 26 % ) responden ragu-ragu dengan pernyataan ini.Keragu-raguan ini juga muncul di pernyataan tentang kegiatan mereka untuk mengurangi dampak global warming, 33 ( 22 % ) responden tidak terlalu tertarik dengan aktivitas tersebut.Hal ini menyiratkan bahwa di tingkat praktikal mereka tidak mengikutsertakan diri mereka dalam berbagai usaha untuk mengurangi dampak global warming meski sebelumnya mereka menyatakan setuju terhadap adanya perubahan iklim ini.

Mengenai penyebab global warming, sebanyak 67.3% menyatakan bahwa manusia lah yang paling banyak berkontribusi.Hal ini juga dapat ditelusuri dari berbagai iklan layanan masyarakat terkait dengan global warming yang hampir selalu mengaitkan kegiatan manusia sebagai salah satu penyebab utama perubahan iklim.

Dari segi disiplin ilmu, maka dapat dilihat perbedaan antara mahasiswa Ilmu Alam dengan Ilmu Sosial dalam menilai isu global warming. Hasil yang menarik adalah lebih banyaknya mahasiswa Ilmu Alam yang memiliki tingkat skeptisisme rendah dan sangat rendah dibanding dengan mahasiswa Ilmu Sosial.Hal ini juga diperkuat dengan jumlah 1 (satu) responden dari latar Ilmu Sosial yang memiliki tingkat skeptisisme yang sangat tinggi.

Poin terakhir yang perlu dicermati adalah mulainya muncul mahasiswa yang memiliki tingkat skeptisisme terhadap isu global warming.Hal ini ditandai dengan adanya beberapa responden yang mempunyai tingkat skeptisisme yang tinggi ( 3,3% ) dan sangat tinggi ( 0,7% ).Hal ini dapat terjadi dengan banyaknya jurnal-jurnal dan hasil penelitian yang menunjukkan kontra opini terhadap isu global warming.

REFERENSI

Buku

Babbie, Earl. 2011. Introduction to Social Research. Belmont, CA : Wadsworth Cengage Learning.James, Pryor. 2000. The Skeptic and Dogmatic. Oxford UK : Blackwell Publishers.

Internet

http://environment.yale.edu/climate/ diakses pada tanggal 1 Juni 2012 pukul 23.10 WIB.

http://cires.colorado.edu/education/outreach/climateCommunication/CC%20Misconceptions%20Handout.pdfdiakses pada tanggal 1 Juni 2012 pukul 06.20 WIB.

http://www.skepticalscience.com/docs/Guide_to_Skepticism.pdf diakses pada tanggal 2 Juni 2012 pukul 05.15 WIB.

www.ofcomswindlecomplaint.net/FullComplaint.pdf diakses pada tanggal 3 Juni 2012 pukul 07.00 WIB.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun