Mohon tunggu...
danu novrianto
danu novrianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Prodi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hobi saya memancing, saya suka film horror

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Berproses dengan Komunikasi Retorika

30 April 2024   19:08 Diperbarui: 30 April 2024   19:13 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.Pribadi

Oleh: Syamsul Yakin dan Danu Novrianto

Dosen dan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Ketika berbicara, melakukan presentasi, atau memberikan pidato kepada orang lain, tidak hanya tentang memberi tahu mereka tentang apa yang terjadi. Lebih dari itu, ini tentang menyampaikan pesan yang direncanakan dengan tujuan dan dampak yang diharapkan. Ini menunjukkan bahwa retorika sangat penting dalam berkomunikasi dengan efektif, menarik, dan bagus.

Retorika memerlukan kemampuan komunikator untuk berbicara dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh banyak orang. Selain itu, mereka juga perlu menguasai bahasa resmi. Seorang komunikator juga harus dapat menulis, dan dalam praktik retorika, komunikasi melibatkan aspek visual, audio-visual, dan bahasa tubuh.

Tiga keterampilan tersebut membantu memperlancar proses komunikasi. Pertama, membuat apa yang diucapkan bisa didengar dan yang ditulis bisa dibaca oleh orang lain. Kedua, membuat apa yang didengar dan dibaca dapat dimengerti. Ketiga, membuat apa yang dimengerti bisa disetujui secara logis dan emosional. Keempat, membuat apa yang disetujui bisa diterima sebagai konsep, pedoman, atau bahkan teori.

Kelima, kemampuan untuk membuat pesan diterima dapat mengubah bagaimana orang merespons orang lain dengan cara yang berbeda. Ini berarti bahwa kemampuan berkomunikasi, baik secara lisan, tertulis, maupun visual, dari komunikator memungkinkan pesan untuk disampaikan dengan efektif.

Ini dapat dilihat dari bagaimana perilaku orang berubah setelah menerima pesan, misalnya menjadi lebih sabar, marah, sedih, senang, dan sebagainya. Di sinilah pentingnya seni retorika, yaitu kemampuan untuk mempengaruhi dan meyakinkan secara persuasif. Secara keseluruhan, retorika bukanlah hal yang terpisah, tetapi merupakan bagian yang penting dari proses komunikasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun