Mohon tunggu...
danu novrianto
danu novrianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Prodi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hobi saya memancing, saya suka film horror

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengembangan Bahasa Komunikasi Retorika

16 April 2024   00:24 Diperbarui: 16 April 2024   00:26 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam melakukan kegiatannya baik mengungkapkan isi pikiran, ide, dan pendapat. Manusia selalu menggunakan bahasa untuk berkomunikasi kepada sesama masyarakat.  Komunikasi mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi adalah medium penting bagi pembentukan atau pengembangan pribadi untuk kontak sosial. 

Oleh sebab itu manusia diharapkan harus memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam berbahasa yang baik dan benar, agar pesan yang disampaikan dapat dipahami pendengar atau orang lain. Setiap orang yang memiliki kemampuan untuk berbicara pastinya tidak jauh dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, seseorang harus berbicara berdasarkan seni berbicara yang dikenal dengan istilah "retorika".

1. Bahasa Baku Dalam Retorika
Bahasa baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapan dan penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar. Kaidah standar dapat berupa pedoman ejaan (EYD), tata bahasa baku, dan kamus umum. Gaya bahasa baku digunakan dalam situasi resmi dan serius. Penggunaan kata-kata formal dan kalimat yang terstruktur dengan baik mengindikasikan tingkat profesionalitas dan keseriusan pembicara.
Dalam retorika, bahasa standar (bahasa baku) dapat dibedakan menjadi tiga, antara lain: gaya bahasa resmi, gaya bahasa tak resmi, dan gaya bahasa percakapan. Gaya bahasa resmi adalah gaya bahasa yang bentuknya lengkap, menggunakan bahasa baku, menggunakan EYD lengkap, serta nada bicara cenderung datar. Gaya bahasa tak resmi adalah gaya bahasa yang digunakan dalam bahasa standar, biasanya bahasa ini digunakan pada acara-acara yang tidak formal, sehingga bersifat konservatif.
 
2. Bahasa Komunikasi Retorika Berbasis Data dan Riset Di Media Sosial
Retorika sebagai seni berbicara memiliki peran signifikan dalam proses penyampaian pesan kepada publik. Seni berbicara ini berkaitan dengan upaya mempersuasi audiens agar tertarik dan melakukan apa yang disampaikanoleh seorang retor atau orator. Secara sosiologis retorika berperan dalam proses interaksional manusia. 

Proses ini berlangsung dengan adanya kontak dan komunikasi. Dalam hal ini, retorika sebagai proses komunikasi publik menghendaki adanya kesamaan pemaknaan dalam jalinan interaksi manusia. Tren perkembangan media komunikasi publik berlangsung tidak hanya melalui media-media konvensional saja, tetapi juga mulai memanfaatkan media digital.
 
3. Teks Pidato Berbasis Data dan Riset
Teks informasi merupakan teks yang bertujuan untuk menambah wawasan, pengalaman, bersifat faktual, dan lugas. Bahasa yang digunakan ilmiah, yakni bersifat denotatif dengan menunjuk langsung pada acuannya. Contoh teks informasi yang dapat digunakan sebagai stimulus bacaan antara lain iklan, dokumen perusahaan/pemerintahan (nota dinas, undangan, kontrak, pemberitahuan, pengumuman, dan sebagainya), berita, artikel, laporan, pidato, buku pelajaran, pamflet, brosur, buletin, infografis. Salah satu contoh teks pidato berbasis data dan riset adalah pidato menteri Nadiem Makarim pada Hari Guru Nasional tahun 2019.

Bahasa baku adalah varian bahasa yang mengikuti standar pengucapan dan penulisan seperti EYD dan tata bahasa baku. Digunakan untuk situasi formal, gaya pidato bahasa baku mencerminkan kesungguhan, kecermatan, dan rasa hormat. Retorika memegang peran penting dalam menyampaikan pesan kepada publik, dengan fokus pada persuasi melalui logos, ethos, dan pathos. 

Dengan perkembangan media digital, retorika juga terjadi melalui platform seperti Facebook, Instagram, dan YouTube. Pidato berbasis data dan riset, seperti yang dilakukan oleh Menteri Nadiem Makarim pada Hari Guru Nasional 2019, menggunakan informasi faktual dan bukti empiris untuk meningkatkan kekuatan dan kredibilitas pesan yang disampaikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun