Mohon tunggu...
Danu AbianLatif
Danu AbianLatif Mohon Tunggu... Politisi - Pekerjaan sebagai kuli orang

Hidup sederhana tapi menjalaninya tidak sesederhana itu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Damai

25 Maret 2024   04:49 Diperbarui: 25 Maret 2024   04:51 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

izinkan aku berbaring sejenak

menimati letihku akan fana dunia

membasuh jiwa ilang arah kemudinya

sampai pagi membawa semuanya beranjak

jika kita adalah titipan semesta

jaga bagaikan telur angsa

ia rapuh bisa pecah kapan saja

mungkin retak terkena angin metafora

air mata mungkin tidak dapat membasuh seluruh tubuh

tapi bagaimanapun semua mulai kelabu

tak ada mantra manjur

aku bawa semuanya sembari harap tidur

anak dengan sekujur lumpur

mengubur mimpi hilang dan melabur

lapisan bumi menggambarkan lapisan tanggung jawabnya

mohon semesta bagi ruang bagi dirinya

(kuala lumpur 25 maret 2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun