Aceh dikenal sebagai daerah istimewa, jadi mengapa pendidikan di Aceh jauh dari kata di istimewakan, berbicara prihal kondisi pendidikan di Aceh sangat memprihatikan, pasalnya Aceh bukan hanya di berikan label sebagai provinsi termiskin, tapi Aceh juga mendapatkan label kualitas pendidikan yang buruk di Indonesia.
Buruknya pendidikan di Aceh ini dapat dilihat dari presentase kualitas pendidikan se-Indonesia Aceh dapat posisi ke 27 dari 34 provinsi, belum lagi kualitas guru di Aceh mendapatkan posisi ke 28 dari 34 provinsi di Indonesia, miris rasanya melihat data tersebut dan sangat memprihatikan melihat kondisi pendidikan Aceh yang sangat buruk.
Mengapa dengan keistimewaan Aceh yang mendapat dana otonomi khusus, tapi tidak dapat membuat pendidikan Aceh di tanggapi dengan dengan khusus pula, apakah bobroknya pemerintah Aceh membuat mundurnya dunia pendidikan yang ada di Aceh ini, pasalnya seharusnya dengan dana otsus tersebut pemerintah Aceh dapat membuat sebuah kebijakan yang bisa memajukan pendidikan di Aceh.
Tapi malah sebaliknya Aceh malah terus menerus mengalami kemunduran didunia pendidikan, belum lagi kabar yang tidak mengenakan kepala dinas pendidikan Aceh yang berinisial RF menjadi tersangka korupsi pengadaan wastafel dan sanitasi Rp. 7,2 miliar, sangat disayangkan ada oknum yang mencoba mengambil keuntungan pribadi demi memperkaya diri.
Padahal pendidikan merupakan modal awal untuk kemajuan bangsa, tapi apabila oknum pemerintah malah mencari keuntungan pribadi sangat disayangkan, mau bagaimana pendidikan di Aceh dapat maju, kalau pemerintahnya seperti ini pantas saja pendidikan di Aceh tersus mengalami kemunduran karena anggaran yang seharusnya dapat dialokasi sebagaimana mestinya untuk memajukan pendidikan malah dimanipulatif demi keuntungan pribadi.
Pantas saja kalau pendidikan di Aceh buruk karena alokasi anggaran untuk pendidikannya hilang keperut pribadi, jadi untuk hal ini jangan lagi sampai terulang lagi, ini harus menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah Aceh yang lain bahwa pendidikan di Aceh sangat penting untuk diperhatikan jangan sampai mematikan cita-cita anak Aceh dengan memberikan pendidikan yang tidak layak.
Ini menjadi PR besar bagi pemerintah Aceh dalam memperbaiki pendidikan di Aceh, dana ostsu yang besar 20 % dari APBN coba difokuskan untuk meningkatkan sistem pendidikan di Aceh, dengan cara pemerintah Aceh harus memperluas jangkauan pendidikan, terutama menyediakan fasilitas pendidikan yang layak di daerah-daerah terpencil sehingga apabila sarana dan prasarana pendidikan sudah terpenuhi proses belajar dan mengajar dapat dilakukan secara maksimal.
Lalu pemerintah juga harus meningkatkan kualitas pendidikan, dengan cara membuat pelatihan untuk guru-guru yang berkualitas, memberikan fasilitas pelatihan dan kompetensi untuk diguru dengan baik, apabila guru di Aceh sudah berkualitas dan dapat ditepatdi pelosok-pelosok Aceh, diharapkan dapat mengajar dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa, sehingga evaluasi belajar dan penilaian yang akurat dapat dilakukan.
Pemerintah juga harus membuat investasi pendidikan dengan membuat biasiswa pendidikan, karena sangat disayangkan tercatat 2020 ada 1.849 anak mulai dari SD,SMP,SMA dan SMK di Aceh putus sekolah karena kurang mampu, maka dari pada itu pemerintah harus membuat biasiswa pendidikan ini agar semua anak-anak di Aceh benar-benar dapat merasakan pendidikan.
Seharusnya dengan keistimewaan Aceh yang mendapatkan dana otsus sebesar 20% APBN bisa melakukan hal tersebut demi memperbaiki pendidikan yang ada di Aceh, mau bagaimanapun pendidikan merupakan langkah utama yang harus diperbaiki kalau ingin Aceh lebih baik kedepannya, karena dari pendidikanlah nantinya akan lahir anak-anak yang hebat yang akan membawa Aceh yang Meugiwang.
Maka dari pada itu Aceh dengan Keistimewaannya harus membuat pendidikan di Aceh juga diperlakukan dengan istimewa pula, jangan ada lagi oknum-oknum yang mengambil kesempatan untuk kepentingan pribadi dan kelompok-kelompoknya saja, mari sadarlah bahwa pendidikan merupakan pondasi awal kemajuan yang harus diperhatikan.
Dengan demikian apabila Pendidikan Aceh dilakukan secara istimewa yakin dan percaya dengan membaiknya pendidikan yang ada di Aceh maka akan membaik pula masalah-masalah lainya seperti masalah ekonomi, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, karena dengan membaiknya dunia pendidikan di Aceh maka akan lahir generasi-generasi yang hebat yang akan membawa perubahan di Aceh ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H