Jadi mampu atau tidaknya artis tergantung komitmen partai untuk benar-benar membekali para artis dengan pengetahuan-pengetahuan tentang kelegeslasian. Partai yang hanya gunakan artis untuk dongkrak suara tanpa mempersiapkan kemampuan yang harus dimiliki oleh artis dan publik figur yang akan menduduki kursi legislatif ditakutkan mereka akan dijadikan sebagai kendaraan bagi para pemilik kepentingan-kepentingan politik saja.
Tanpa latar belakang politik dan ideologi yang kuat, artis akan rentan dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan tertentu, tidak usah munafik dengan kondisi demokrasi dinegeri kita, banyak orang yang akan melakukan segala cara untuk mendapatkan posisi potensial, lalu mereka akan diperbudak untuk membuat kebijakan yang menguntungkan kelompok mereka masing-masing dan tidak lagi memikirkan kepentingan masyarakat banyak.
Presfektif negatif akan terus banyak dalam melihat fenomena artis dan publik figur tanah air maju dalam kontestasi pemilu 2024 ini, jadi kita masyarakat harus bijak dalam menyikapi keadaan saat ini, masyarakat harus benar-benar melihat secara rasional apakah pemimpin yang akan kita pilih kedepanya memiliki kompetensi yang mencukupi dibidangnya dan bisa menjadi perpanjangan tangan harapan-harapan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H