Revista Rusman
Alumni Mahasiswi Pendidikan Fisika 2016 UM
Belum usai dengan pandemi Covid19, kabar duka kembali muncul dari bencana alam yang terjadi dibeberapa wilayah di Indonesia. Sulawesi Barat, tepatnya di Majene dan Mamuju diguncang gempa dengan magnitudo 5,9. Kemudian disusul dengan gempa kedua dengan magnitudo 6,2 pada jum'at 15 Januari 2021. Guncangan gempa ini menelan sebanyak 81 orang meninggal dunia.
Beranjak dari gempa, kemudian banjir dan longsor menghantam Manado, Sulawesi Selatan pada sabtu 16 Januari 2021. Tinggi genangan air yang mengenai kawasan tersebut  mencapai 50 hingga 30 cm. Akibatnya menelan 5 orang meninggal dunia, dan 500 jiwa harus mengungsi.Â
Kalimantan Selatan pada tanggal 12-14 januari 2021 dilanda hujan lebat disertai kilat dan angin kencang. Akibatnya banjir menggenangi sejumlah wilayah dikawasan tersebut dan 3.571 rumah di Balangan harus terendam banjir. Banjir di Balangan disebabkan tingginya intensitas hujan yang membuat sungai Balangan dan sungai Pitap meluap.
Bencana alam tidak berhenti disitu saja, di Jawa Timur terjadi erupsi gunung semeru yang mengakibatkan hujan abu vulkanik di beberapa wilayah Kabupaten Probolinggo pada tanggal 16 Januari 2021 pukul 17.40 WIB-21.08 WIB, (Kompas.com).
Sejumlah bencana alam tersebut juga terjadi di tengah peristiwa duka jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta pada tanggal 9 Januari 2021 yang sampai saat ini pencarian korban masih terus diupayakan oleh Tim SAR gabungan. Satu persatu serpihan dan beberapa bagian tubuh korban ditemukan dikedalaman 23-27 meter sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki, (Merdeka.com).
Sungguh miris diawal tahun 2021 kita dihadapkan dengan berbagai peristiwa yang terjadi, dari covid19 yang tak kunjung usai hingga bencana alam yang terus menyapa beberapa wilayah di Indonesia.
Ketika banyak terjadi bencana alam perlu kita sadari bahwa ini bagian dari ketetapan Allah SWT yang diberikan kepada seluruh kaum muslim, atau disebut dengan Qadha, yang artinya, segala sesuatu yang terjadi ada bagian kehendak-Nya atau ketetapannya yang tidak dapat kita hindari dan tidak ada seorang pun yang dapat menghentikannya (diluar dari jangkauan manusia). Sehingga ketika terjadi bencana alam bisa jadi ini merupakan qadha-Nya yang harus diterima.
Namun bisa jadi bencana alam ini merupakan ujian yang diberikan kepada kaum muslim untuk mengintropeksi diri dengan merenungi bagaimana hubungan kita dengan-Nya, apakah sudah menaati syariatnya, menjauhi segala larangannya, ataukah  masih banyak kemaksiatan yang dilakukan kepada Allah SWT.
Sebagaimana pada masa Umar bin Khattab RA ketika terjadi gempa pada masa kekhalifahannya, ia berkata kepada penduduka Madinah, "Wahai manusia, apa ini? Alangkah cepatnya apa yang kalian kerjakan (dari maksiat kepada Allah)? Andai kata gempa ini kembali terjadi, aku tak akan bersama kalian lagi!".