Mohon tunggu...
Daniel Setiawan
Daniel Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang karyawan swasta

Segala Sesuatu Ada Masanya, Ikhlas dalam Menjalaninya disertai dengan Pengucapan Syukur.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Lima Alasan Ganti Transportasi Anda ke Commuter Line

28 November 2015   08:39 Diperbarui: 28 November 2015   18:57 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Spanduk Ajakan Untuk Naik Commuter Line di Stasiun Bogor/dokpri"][/caption]Tidak terasa sudah 5 tahun saya menggunakan Kereta Rel Listrik (KRL) sebagai transportasi saya ke tempat kerja. Dari semula naik Pakuan Express sampai sekarang naik Commuter Line (CL). Tentu selama menggunakan tranportasi massal ini saya telah melihat tranformasi KRL yang luar biasa. Banyak sekali perubahan yang terjadi selama beberapa tahun ini, walau pun semulanya perubahan ini banyak ditentang oleh masyarakat terutama ketika terjadi penggusuran kios-kios yang ada di setiap stasiun. Tetapi syukurlah demi sebuah perubahan yang lebih baik pihak KCJ tidak luluh hatinya melihat air mata para pemilik kios. Seiringnya waktu, masyarakat kini telah bisa menerima apa yang telah dilakukan oleh pihak KCJ.

Tentu saja ada beberapa alasan kenapa saya tetap menggunakan Commuter Line sebagai sarana transportasi saya ke tempat kerja. Dan inilah alasan-alasan yang membuat saya makin menikmati perjalanan saya dengan Commuter Line.

1. Murah

Tentu salah satu faktor yang membuat saya memilih CL sebagai sarana transportasi saya adalah biayanya yang murah. Dengan tiga ribu rupiah saya sudah bisa melakukan perjalanan dari Bogor ke Stasiun Universitas Indonesia. Jika kita bandingkan dengan biaya yang harus kita keluarkan untuk naik angkot jarak dekat, maka biaya yang dikeluarkan untuk naik CL jelas lebih murah. Tarif angkot di Bogor untuk jarak dekat saja sudah tiga ribu lima ratus rupiah.

Sesuai dengan informasi dari PT. KCJ bahwa tarif CL sekarang dihitung berdasarkan jarak tempuh. Tarif ini mulai berlaku sejak tanggal 1 April 2015 yang lalu. Untuk Jarak tempuh 1-25 km pertama penumpang hanya membayar sebesar Rp.2.000,- dari tarif seharusnya Rp.5.000,- karena tarif ini disubsidi oleh pemerintah sebesar Rp.3.000,- dan penambahan tarif selanjutnya adalah sebesar Rp.500,- untuk setiap jarak tempuh 1-10 km. Dari tarif seharusnya Rp.1.000,- karena telah disubsidi juga oleh pemerintah sebesar Rp.500,-

2. Nyaman dan Bersih

Sekarang ini kita tidak akan lagi melihat para penumpang yang duduk-duduk di atas KRL dengan pintu yang terbuka. Karena sekarang ini CL tidak akan diberangkatkan jika pintu CL masih terbuka akibat diganjal oleh penumpang. Dan tentu saja, sekarang kondisi di dalam gerbong CL juga sudah nyaman dan bersih. AC juga berfungsi dengan baik, petugas-petugas kebersihan dengan seragam merah senantiasa membersihkan gerbong baik CL dalam perjalanan atau pun sedang berada di stasiun.

Begitu juga dengan stasiun-stasiun. Stasiun sekarang sudah berbeda jauh dengan stasiun beberapa tahun yang lalu. Sekarang kita tidak akan lagi melihat para pengasong atau pun pengemis yang berlalu lalang di dalam stasiun. Begitu juga kios-kios yang selama ini berada di dalam stasiun telah dibongkar semua, dan sekarang hanya penumpang CL yang boleh memasuki area stasiun. Jadi stasiun sekarang sudah steril dari para pengasong, pengemis, pengamen atau pun kios-kios.

[caption caption="Suasana Gerbong CL yang bersih dan nyaman/dokpri"]

[/caption]

[caption caption="Stasiun UI yang sekarang sudah steril dari Kios dan pedagang asongan/dokpri"]

[/caption]

3. Tanpa Antri dengan KMT

Jika pada hari kerja seperti hari Senin, kita akan melihat antrian panjang penumpang di depan loket. Ya, mereka kebanyakan adalah penumpang harian yang menggunakan Tiket Harian Berjaminan (THB). THB adalah tiket kereta yang digunakan untuk sekali perjalanan. Dan jenis tiket ini juga kita harus menjaminkan uang kita sebesar Rp.10.000,- yang bisa diuangkan lagi pada saat kita sampai di stasiun tujuan. Dan ketika membeli THB ini kita juga harus menyebutkan stasiun tujuan dengan jelas agar kita tidak dikenakan penalti akibat stasiun tujuan tidak sama dengan yang terekam di kartu THB. Repotkan?

Tetapi jika kita menggunakan Kartu Multi Trip (KMT), maka kita tidak perlu mengantri di loket setiap kali melakukan perjalanan. Kita hanya perlu mengisi dengan nominal tertentu dan kita bisa terus memakainya sampai nominal KMT tersisa Rp.11.000 dan itu berarti kita harus mengisi kembali kartu KMT tersebut.

Dengan menggunakan KMT kita tidak akan dikenakan penalti ketika kita turun di stasiun mana saja, hanya saldo KMT yang akan dipotong sesuai dengan relasi perjalanan kita. Simpel dan tidak ribet. Asal digunakan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Tap in dari stasiun keberangkatan dan tap out ketika sampai di stasiun tujuan. Untuk kedua hal ini, jangan sampai lupa salah satunya. Lupa tap in atau lupa tap out. Karena anda akan dikenakan penalti tarif dengan tujuan terjauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun