Mohon tunggu...
Daniel Setiawan
Daniel Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang karyawan swasta

Segala Sesuatu Ada Masanya, Ikhlas dalam Menjalaninya disertai dengan Pengucapan Syukur.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Mata Najwa Bisa Mengguncang Kompasiana?

14 Februari 2014   08:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:50 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mata Najwa yang ditayangkan oleh Metro TV setiap hari Rabu, pukul 20.05 selalu membuat heboh. Kicauan di twitter tentang Mata Najwa terus meningkat pada saat acara ini berlangsung baik mengenai acara itu sendiri maupun narasumber yang ditampilkan. Dan setelah acara tersebut selesai maupun pada keesokan harinya Mata Najwa akan mengguncang Kompasiana. Segala sudut pandang akan dituliskan kompasianer secara lengkap di Kompasiana. Opini-opini mengenai narasumber pun terus bermunculan. Baik yang pro maupun yang kontra tentang sosok yang ditampilkan di acara tersebut.

Mengapa Mata Najwa begitu menarik untuk dibahas? Bukan saja karena tuan rumahnya adalah anak dari ulama terkenal Quraish Shihab tetapi memang acaranya setiap minggu selalu mengaduk-aduk perasaan penontonnya.

Saya mencatat ada beberapa alasan kenapa Mata Najwa menjadi begitu favorit untuk dibahas di Kompasiana ini.

1. Host (Pembawa Acara)

Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap acara yang terkenal sangat banyak dipengaruhi oleh pembawa acaranya. Sebut misalnya Kick Andy identik dengan Andy F. Noya, Hitam Putih dengan Deddy Corbuzer-nya dan Mata Najwa terkenal karena Najwa Shihab-nya.

Najwa Shihab merupakan roh dari tayangan ini. Dengan tatapan matanya yang tajam sampai-sampai bisa melihat ke lubuk hati narasumbernya. Ini terbukti dengan Rhoma Irama yang tidak berani bertatapan dengan Najwa Shihab. Pertanyaan-pertanyaan yang kritis dan menohok menjadi daya tarik tersendiri. Najwa sangat menguasai bahan yang menjadi keinginantahuan publik.

Najwa tidak akan segan untuk mencecar narasumbernya, jika dia mengetahui bahwa narasumber tidak menguasai bidangnya. Tetapi Najwa akan berempati jika narasumbernya sangat dia hormati.

2. Prime Time

Mata Najwa disiarkan pada waktu prime time yaitu pada jam 20.05 Waktu Indonesia Barat. Waktu-waktu ini adalah pada saat orang-orang sedang menikmati waktu senggangnya. Dan pada stasiun-stasiun yang lain sedang menayangkan acara-acara yang tidak jelas tujuannya. Mata Najwa hadir dengan waktu yang tepat.

Ketika Mata Najwa tayang pada pukul 21.30 banyak pemirsa yang tidak dapat menyaksikannya, karena waktu tersebut kebanyakan istirahat sebelum acaranya dimulai, sehingga banyak episode-episode Mata Najwa yang menarik lepas dari tanggapan pemirsa.

3. Narasumber

Narasumber yang ditampilkan oleh Mata Najwa adalah orang-orang pilihan. Ada yang benar-benar kompeten di bidangnya dan ada juga narasumber yang dipilih karena tidak kompeten. Kita bisa melihat mana narasumber yang kompeten dan mana narasumber yang tidak kompeten dari respon pemirsa di twitter maupun di Kompasiana ini. Jika kicauan banyak yang mencela nara sumber Mata Najwa maka dapat dipastikan bahwa narasumber tersebut tidak kompeten. Tetapi sebaliknya banyak yang bersimpati dengan nara sumber yang ditampilkan maka kita yakin bahwa nara sumber tersebut benar-benar menguasai tugas yang sedang diembannya.

Narasumber yang mendapat simpati dan banyak direspon oleh pemirsa adalah ketika Mata Najwa menampilkan 5 tokoh pilihan yaitu Abraham Samad, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Jokowi dan Jusuf Kalla. Serta ketika Mata Najwa menampilkan berturut-turut Megawati, B.J. Habibie dan yang terakhir Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

Sedangkan narasumber yang tidak mendapatkan simpati dari pemirsa akhir-akhir ini adalah Angel Lelga caleg dari PPP. Dan sebelumnya ada Rhoma Irama dan Farhat Abbas.

4. Sensitifitas

Banyak hal-hal yang tabu diutarakan di stasiun-stasiun lain, tetapi di Mata Najwa diungkapkan begitu gamblang. Bahkan tidak jarang Najwa Shihab mengutarakan secara to the point kepada nara sumber tentang keragu-raguan dirinya atas kemampuan dari si nara sumber. Dan Najwa Shihab juga tidak segan-segan untuk mengungkapkan hal-hal yang menjadi rahasia sebelumnya untuk diketahui oleh publik.

Misalnya ketika mewawancarai Angel Lelga, Najwa bertanya apakah Angel Lelga sanggup mengemban tugasnya seabagi wakil rakyat ketika Najwa melihat Angel ragu-ragu untuk mengutarakan program kerjanya setelah nanti terpilih menjadi wakil rakyat. Ketika Mewawancarai mantan presiden B.J. Habibie, Najwa bertanya apakah benar pada saat itu Habibie berselisih dengan Soeharto. Dan ketika mewawancarai Risma, Najwa mengungkapkan apakah benar Risma ingin mengundurkan diri karena berselisih dengan partai pendukungnya di DPRD Surabaya.

Jika acara ini mendapatkan nilai positif dari pemirsanya itu saya rasa sudah sewajarnya. Karena dilihat dari sisi mana pun acara ini sudah di atas acara-acara di waktu yang sama di stasiun-stasiun lainnya.

------

Cibubur, Valentine, 14-02-14

danset

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun