Mohon tunggu...
Dany Setia
Dany Setia Mohon Tunggu... Auditor - Pekerja biasa

Hanya seseorang yang telah, sedang dan akan terus belajar untuk bisa menjadi orang

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Sate Mentah......

7 Juli 2011   07:07 Diperbarui: 6 Maret 2024   10:14 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang ini saya sebenarnya belum benar-benar lapar, hal itu dikarenakan pagi tadi sarapannya sudah termasuk siang yaitu jam 9 an. 

Pagi ini saya meminta ijin atasan untuk bisa mengantar adik yang baru saja menghabiskan liburan sekolah di Jakarta. Adik saya ini baru pertama kali naik kereta sendirian, jadi masih harus diantarkan sampai ke dalam gerbong kereta dan dipastikan telah duduk di kursinya.

Ada sedikit cerita tentang proses naik keretanya adik ini. Sebenarnya dia berencana untuk pulang tanggal 4 Juli kemarin dan tiket sudah saya pesankan dari tanggal 30 Juni. 

Pagi-pagi tanggal 4 juli, saya yang masih cuti bermaksud mengantar adik ke stasiun, semua bekal sudah dibawa, oleh-oleh sudah di bungkus dan dimasukkan tas, bahkan bekal makan siang untuk di jalan juga sudah di berikan, sudah pamitan kepada semua keluarga di jakarta. 

Begitu kami sampai di stasiun senen, saya menawarkan kepada adik untuk sarapan dulu. Kami sarapan bareng dan setelahnya iseng-iseng saya cek lagi tiketnya. Astaghfirullah....ternyata tanggalnya salah ( gak tau aku yang salah tulis atau petugasnya yg salah input). Di tiket itu tertulis untuk keberangkatan tanggal 8 Juli sedangkan saat itu masih tanggal 4 Juli.

Saya lihat jam masih jam 07.00 WIB, ok...mari kita beli tiket lagi untuk tanggal 4 Juli ini, semoga masih sempat dan masih kebagian tiket dengan tempat duduk untuk pembelian langsung. 

Saya langsung menuju antrian tiket sawunggalih.

Dari jauh hati agak lega, antrian kira-kira hanya 5 orang dan belum ada pengumuman tiket duduk habis. Saya langsung masuk antrian.

Begitu sampe 3 antrian lagi di depan saya, sang petugas memberi pengumuman bahwa tiket yang mendapat tempat duduk sudah habis.

HUfffffff......gak mungkin saya membelikan adik tiket berdiri, karena dia baru mau pertama kali naik kereta sendirian. OK, saya berpikir untuk mencari kereta lainnya. Kereta yang kelas eksekutif ternyata tidak berhenti di kota tujuan saya. Atau mau dibelikan kereta yang kelas ekonomi? hmmm kasihan adik kalau harus naik kereta ekonomi sendirian, saya saja malas. Naik bis? adik tidak suka naik bis. 

Setelah berfikir-fikir dan telepon-teleponan dengan orang tua di rumah akhirnya diputuskan untuk membeli tiket lagi aja, tiket yang sudah dibeli untuk tanggal 8 dibatalkan dan dicoba membeli tiket lagi untuk keberangkatan yang paling cepat. Saya memberi tahu adik tentang keputusan ini, dan dia setuju. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun