Alur hubungan diatas menunjukkan peran penting bahasa, sebagai awal untuk menciptakan respon masyarakat. Selama ini, masyarakat dituntut untuk lebih beradaptasi dengan bahasa wisatawan mancanegara. Mengapa kita harus tetap berpijak pada prinsip itu, padahal kita bisa membuat wisatawan beradaptasi dengan bahasa masyarakat lokal.
Masyarakat Batak dipinggiran Danau Toba, adalah sebagian para orang tua dan pemuda yang masih minim kualitas pendidikan formal. Mempelajari bahasa asing, agar bisa berkomunikasi dengan wisatawan mancanegara akan membutuhkan waktu yang lama. Itu pun, tak sedikit yang menolak untuk mempelajari bahasa asing, karena sebagian orang tua menganggap hal itu sudah terlambat untuk dipelajari.
Orang Batak memang memiliki karakter keras, dalam arti semangat bekerja dan terbuka untuk berbicara apa yang sedang dirasakan. Begitu juga tentang respon terhadap tamu, baik itu wisatawan maupun bukan wisatawan, masyarakat Batak menerima dengan baik. Komunikasi dengan bahasa Batak, saat berkunjung ke daerah Batak sangat cepat mengikat sebuah ikatan emosional. Mungkin bukan hanya tentang bahasa Batak, daerah mana saja di Nusantara ini apabila dijalin komunikasi dengan bahasa lokal akan lebih mudah terjalin ikatan emosional. Tentunya hal ini akan membuat masyarakat lokal, menyambut para wisatawan dengan lebih baik lagi.
Hal ini mungkin terlihat sepele, tapi paparan diatas sudah sering dialami penulis ketika berwisata atau melakukan penelitian ke daerah Batak. Komunikasi dengan menggunakan bahasa masyarakat lokal, meskipun sekata dua kata tetapi sangat mempengaruhi respon masyarakat.
Bagaimana cara wisatawan mancanegara belajar bahasa lokal ? cara mudahnya adalah dengan buku petunjuk. Buku petunjuk yang dimaksud adalah kamus bahasa Batak yang berisikan bahasa Batak, Indonesia dan Inggris. Untuk lebih memudahkan wisatawan asing, alangkah lebih baik dibuat pertanyaan beserta opsi jawaban yang sering terucap dalam berwisata. Tentunya hal ini akan memudahkan wisatawan untuk menggunakan bahasa lokal, dan wisatawan mancanegara bisa belajar otodidak berbicara bahasa Batak.
Keuntungan yang didapat, saat wisatawan mancenegara membawa kamus tersebut ke negara mereka, bahasa Batak semakin dikenal orang luar. Saat kamus bahasa Batak itu berada dinegara lain, tentunya itu akan menjadi sebuah referensi mereka untuk mengembangkan bahasa Batak di negara wisatawan tersebut.
SalamÂ
Danri Saragih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H