Sungguh miris melihat prilaku sebagian masyarakat Indonesia, yang menolak jenazah Covid-19. Jenazah Covid-19 di tolak sebagian mayarakat untuk dimakamkan di daerahnya, karena masyarakat takut warga lain akan terinfeksi Covid-19. Dasar negara kita Pancasila dalam silanya yang ke dua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengharuskan kita mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.Â
Pun Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengajarkan kita memiliki sikap tenggang rasa. Melihat pemaknaan sila ke dua dari Pancasila, seluruh masyarakat Indonesia seharusnya menerima proses pemakaman jenazah Covid-19 di daerah yang ditentukan tanpa adanya penolakan.
Pandemi Covid-19 menunjukkan sikap kesatuan masyarakat Indonesia, dalam menghadapi segala sesuatu yang berhubungan dengan Pandemi Covid-19. Fenomena Covid-19 menguji sikap kemanusian, bagaimana dan apa yang kita lakukan dalam merespon Covid-19 adalah cerminan kesatuan bangsa.Â
Seperti dalam sila ke tiga pancasila Persatuan Indonesia, menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Pandemi Covid-19 adalah bencana nasional, keselamatan bangsa dan negarapun harus menjadi prioritas bersama.
Prioritas bersama tentunya menuntut sebuah persatuan dan kesatuan, apapun yang terjadi karena pandemi Covid-19 masyarakat harus bersatu. Semua masyarakat memang khawatir akan terinfeksi Covid-19, tetapi ke kahwatiran itu tidak bisa menghilangkan rasa kemanusian. Tidak menolak jenazah yang terinfeksi Covid-19, tidak menaikaan harga barang, dan tidak menimbun barang, semuanya itu harus dijauhkan dan dihilangkan.Â
Menghadapi pandemi Covid-19, semua kalangan harus bersatu dan menjauhkan egoisme pribadi dan golongan. Saatnya masyarakat Indonesia mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila, dalam menghadapi pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 adalah bencana nasional, sekaligus adalah uji kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H