Salah satu nilai pelajaran yang di dapat dari budaya Antri adalah sikap sabar. Menunggu memang salah satu hal yang tidak enak, namun mereka sudah di biasakan untuk bersabar.Â
Melalui antrian mereka juga diajarkan untuk tidak mengambil hak orang lain dan menerobos antrian sama saja mengambil hak mereka yang datang lebih cepat.
 Indonesia mempunyai budaya Gotong Royong yang bisa diterapkan dalam dunia pendidikan. Nilai-nilai yang terkandung dalam Budaya gotong Royong adalah sebagai berikut : Kebersamaan, Persatuan, Kesatuan, Sukarela, Sosialisasi, Kekeluargaan, Tolong Menolong.Â
Dari semua nilai yang terdapat pada Gotong Royong adalah nilai-nilai yang memberi manfaat yang sangat positif bagi individu dan semua nilai-nilai tersebut adalah obat ampuh untuk menciptakan individu antiKorupsi.Â
Akan tetapi untuk menanam karakter tersebut di dalam diri individu tentunya bukan secepat menanam Jagung yang hanya membutuhkan waktu 2 hingga 4 bulan hingga panen. Tetapi untuk menanam karakter tersebut butuh waktu bertahun-tahun . Sehingga memulai dari usia dini adalah sesuatu langkah awal yang bisa kita ambil.
. Pendidikan sebagai wadah untuk menciptkan generasi yang berkualitas seharusnya menerapkan konsep budaya Gotong Royong di lingkungan pendidikan.Â
Seperti Jepang yang setiap harinya harus melakukan budaya ngantri sebelum masuk keruangan ataupun pada kegiatan yang lain, dan lembaga pendidikan kita juga bisa menerapkan budaya Gotong royong setiap harinya di lingkungan sekolah.
 Salah satu contoh membersihkan rungan sebelum masuk memulai pelajaran setiap paginya dan setelah selesai pelajaran dan membersihkan sampah-sampah yang berceceran di halaman sekolah.Â
Begitu banyaknya sekolah sekarang yang memanjakan muridnya dengan tidak membebani mereka untuk masalah lingkungan sekolah dengan alasan, tugas para murid itu adalah untuk belajar. Murid memang di tugaskan untuk belajar tapi ilmu itu akan menjadi racun ketika sikap ideal dan pengendalian diri tidak ada. Sikap ideal adalah menggunakan ilmu yang kita miliki untuk kepentingan bersama dan membantu orang lain.Â
Sedangkan pengendalian diri menurut Golfried dan Merbaum, mendefinisikan pengendalian diri sebagai suatu kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa individu ke arah konsukuensi positif. (Nur Gufron & Rini Risnawati, 2011:22).Â
Sehingga kita harus mengubah dasar pemikiran tugas/peran dari para murid. selain untuk belajar murid juga harus dibekali sebuah ajaran nilai untuk bisa mengaplikasikan ilmu mereka dengan baik yaitu dengan budaya Gotong Royong.