Manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari yang namanya masalah sosial atau isu sosial. Baik itu di jalan, lingkungan kerja, lingkungan tempat menuntut ilmu, lingkungan perbelanjaan, dan lain-lain. Berbeda dengan jaman dahulu, jaman sekarang apa yang terjadi di dunia virtual pun bisa saja termasuk sebagai isu sosial. (Suharto, 1997: 153-155) mengatakan bahwa masalah sosial adalah perbedaan antara realitas dan harapan atau sebagai kesenjangan antara kondisi yang nyata dengan kondisi yang seharusnya terjadi.
Seperti yang baru-baru saja terjadi di sebagian wilayah Indonesia, sebagian masyarakat terdampak dari musibah banjir dan sebagiannya lagi tidak terdampak. Bahkan ada sebuah jokes dari salah seorang pengguna sosial media, Twitter yang kurang lebih seperti ini: "Orang miskin ngomongin banjir di posko pengungsian, orang kaya ngomongin banjir di clubhouse (aplikasi jejarang sosial audio)"
Berkaitan dengan fenomena tersebut itu masuk ke dalam masalah sosial, karena adanya kesenjangan antara kaum menengah ke bawah dan kaum menengah ke atas. Masalah sosial seperti itu akan bisa dicari letak salahnya di mana apabila semua orang memiliki kepedulian terhadap sekitar, namun tak jarang ada sebagian orang yang memilih apatis atau cenderung tidak peduli dengan kondisi di sekitarnya.
Maka dari itu, analisis sosial berguna untuk memecahkan atau mencari solusi dari masalah sosial. Menurut Raditya (2020), Analisis sosial merupakan sebuah kerangka tentang interaksi antar faktor dalam rangka memecahkan isu atau masalah sosial yang secara lebih detail analisis sosial berupaya untuk mendapatkan gambaran yang lebih komplit tentang masalah: Situasi sosial, hubungan struktural, kultural (budaya), dan historis (sejarah) sehingga memungkinkan menangkap serta memahami realitas sosial yang dihadapi untuk berikutnya dicari solusi permasalahannya.
Menurut Joe Holland dan Peter Henriot (1991:1 dalam Wiratraman, 2018) Analisis sosial adalah cara untuk membedakan dimensi obyektif realitas dari dimensi subyektifnya. Dimensi subyektif realitas sosial adalah yang termasuk dalam berbagai organisasi, pola-pola perilaku, dan lembaga yang memuat ungkapan-ungkapan struktural secara eksternal. Dimensi subyektif realitas sosial juga menyangkut kesadaran, nilai, dan ideologi-ideologi.
Dari kedua pernyataan di atas tentang analisis sosial, menjadi penting bagi manusia, selayaknya makhluk sosial dapat berpatisipasi dan ikut aktif dalam menganalisa permasalahan yang ada di sekitar.
Berikut adalah manfaat yang bisa didapatkan dari melakukan analisis sosial:
- Menumbuhkan kepekaan terhadap sekitar
Berani untuk memulai menganalisis permasalahan sosial mampu meningkatkan kepekaan. Mengapa dikatakan begitu? Karena mempunyai tujuan untuk memecahkan masalah sosial dituntut untuk mengenali dan melihat fenomena-fenomena yang terjadi di tengah masyarakat seseorang dituntut untuk melihat serta mengobservasi keadaan yang akan dianalisis, semakin sering seseorang melihat dan mengamati rasa peka terhadap diri seseorang memandang suatu fenomena sosial akan meningkat.
- Memberi kontribusi yang baik
Titik balik dari keterpurukan dimulai ketika seseorang menyadari ada sesuatu yang salah dalam lingkungan sekitar, ketika seseorang mulai menyadari ada sesuatu di masyarakat yang berjalan tidak sebagaimana mestinya dan bermaksud memecahkan masalah. Tak hanya memberikan dampak yang baik dari sisi akademis, namun juga dari sisi kelangsungan masyarakat sehingga masyarakat mampu diarahkan hidupnya menjadi lebih baik.
- Melatih otak untuk berpikir kritis
Ketika mencoba mengamati dan memecahkan masalah, seseorang tak lepas dari yang namanya berpikir. Proses berpikir ini yang nantinya jadi pondasi untuk memecahkan masalah, untuk itu seseorang dipacu otaknya bagaimana mengatasi masalah sosial yang ada seperti bagaimana penanganannya, apa yang jadi inti permasalahannya, dan sebagainya.
- Memberikan pengalaman
Sebagaimana kata pepatah, "pengalaman adalah guru terbaik" rupanya tak hanya isapan jempol. Berbicara, melihat, dan tinggal bersama dengan masyarakat memberikan pengalaman serta wawasan baru bahwa di dunia ini setiap insan itu unik. Apabila seseorang mendapatkan masalah serupa dengan apa yang sudah dianalisis itu akan lebih mudah untuk menanganinya.
Dari banyaknya manfaat yang bisa diambil dari menganalisa fenomena sosial. Oleh karenanya, tidak ada salahnya untuk ikut belajar bersama dalam menganalisis sosial agar bisa menjadi makhluk sosial yang lebih baik.
Daftar Pustaka
Raditya, D. (2020). "Analisis Sosial: Sebuah Pengantar Singkat". Diakses dari chub.fisipol.ugm.ac.id
Suharto, Edi. (1997). "Pembangunan, Kebijakan Sosial, & Pekerja Sosial". Bandung: LSP STKS.
Wiratraman. (2018). "Analisis Sosial: Pengantar untuk Strategi Perubahan Sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H