Mohon tunggu...
Danny Prasetyo
Danny Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik ingin berbagi cerita

Menulis adalah buah karya dari sebuah ide

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Investasi Butuh Ketekunan

3 Juli 2024   16:28 Diperbarui: 3 Juli 2024   16:30 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi bukit."

Pasti pernah mendengar pepatah tersebut yang memiliki makna untuk tetap tekun dan memulai dari hal yang kecil atau sederhana.

Di era dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang serba cepat, pepatah tersebut seolah menjadi tidak ada artinya, karena manusia butuh cepat dan instan.

Dari mulai minuman instan, makanan instan bahkan juga ingin mendapat uang atau kekayaan dengan cara instan. 

Tentu saja tidak ada yang salah dengan itu semua, selama kita mendapatnya dengan cara yang benar dan bukan melakukan kejahatan.

Meski demikian, ternyata tidak semua yang instan itu akan bertahan lama seperti ada ungkapan di bawah ini : 

"Easy come and easy go" atau dengan terjemahan sederhana cepat mendapat maka akan cepat hilang juga.

Pada tulisan kali ini, yang ingin penulis bagikan terkhusus dalam bidang investasi dimana penulis juga sedang belajar.

Bukan berarti penulis sudah berhasil menerapkannya, tetapi justru sebaliknya dengan membuat tulisan ini, menjadi pengingat agar kegagalan yang pernah dialami bisa diminimalisir untuk diulangi lagi.

Memangnya kegagalan seperti apa yang penulis lakukan dan alami, tak lain dan tak bukan adalah investasi instan yaitu ingin segera kaya dengan cepat.

Mungkin ada sebagian yang berkata itu khan hal wajar, siapa yang tidak ingin kaya dengan cepat bukan?

Tentu saja penulis ingin mendapat kekayaan dengan cara yang benar dan syukur-syukur bisa lebih cepat, namun ternyata segala sesuatu itu butuh proses.

Ketika kita tidak puas dengan hasil investasi katakanlah 10-15%/tahun, dan berkata kalau bisa dipercepat dengan per bulan kenapa tidak?

Pemikiran seperti itulah yang penulis pernah alami dan bahkan juga mendapatkan resikonya, sehingga melalui tulisan ini penulis justru berbagi kegagalan bukan kehebatan.

Kalau para pembaca ingin kisah sukses di akhir tulisan kali ini, kemudian penulis akhirnya berhasil mendapatkan keberhasilan dengan segera, maka lebih baik jangan lanjut membaca, daripada kecewa nantinya.

Alasan kenapa penulis berbagi kegagalan ialah karena para pembaca bisa belajar dari pengalaman penulis dan tidak ikut melakukannya.

Namun kecenderungan manusia semakin dilarang justru akan semakin ingin mencoba bukan?

Dalam berinvestasi, penulis awalnya berharap dalam beberapa bulan tidak sampai setahun akan memberikan hasil yang besar.

Hal ini bukan tanpa alasan, karena ketika memulai berinvestasi masuk di pasar modal, penulis mengalami "beginner luck" atau keberuntungan pemula.

Ketika dalam sebulan bisa menghasilkan keuntungan 10 - 20 % dalam beberapa waktu, maka penulis berpikir lalu buat apa melakukan investasi jangka panjang?

Akan tetapi, kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, dan akhirnya pandemi terjadi.

Itulah kemudian penulis kehilangan setengah bahkan lebih aset investasi penulis dan menjadi titik rendah serta kegagalan penulis dalam berinvestasi.

Pasca pandemi, penulis merubah cara berinvestasi dengan lebih memperpanjang waktu untuk pengembalian investasi.

Tekun dan sabar menjadi dasar penulis dalam melakukan berinvestasi serta belajar bahwa segala sesuatu butuh proses bukan hanya sekadar hasil besar saja.

Penulis akan sharing detail investasi yang pernah mengalami kegagalan tapi juga sedang belajar untuk menuju keberhasilan pada artikel lainnya.

"Setia pada hal-hal kecil maka kita akan diberi tanggung jawab pada hal-hal yang besar"

3 Juli 2024

-dny-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun