Jika orang ingin membangun suatu bangunan tentu dia akan duduk dan merencanakan seperti apa bentuk bangunan, biaya, maupun hal-hal lainnya. Menariknya, jika berkaitan dengan waktu, penulis seringkali tidak memiliki rencana atau istilahnya time management yang teratur. Bukan berarti tidak melakukannya, di awal tahun ini penulis sudah memiliki rencana dan memanajemen waktu dengan baik, akan tetapi hanya bertahan di 2-3 bulan awal. Ini tentu butuh komitmen dan konsisten mengerjakan apa yang sudah direncanakan, bukankah yang membuat rencana juga saya sendiri?
Cukup dua contoh saja ya dan hal tersebut penulis rasa cukup mewakili, karena jika terlalu banyak nanti bisa berlemba-lembar hehehe. Sebenarnya yang ingin penulis ceritakan atau sharingkan dalam tulisan ini ialah bagaimana kita dapat belajar menghargai waktu yang Pencipta kita sudah berikan pada kita.
Waktu tidak bisa diulang, tapi pekerjaan yang tertunda bisa diselesaikan dan perencanaan bisa diperbaiki serta diulang kembali, akan tetapi waktu yang terlewat? Setiap detik, jam maupun hari yang sudah dilewati sepanjang tahun 2021 ini bisa menjadi bahan refleksi bagi diri kita untuk melihat bagaimana kita seharusnya bersikap untuk menghadapi misteri tahun 2022 mendatang.
Belajar untuk menjadikan setiap pengalaman tahun 2021 seperti kaca spion yaitu perlu dilihat sesekali tapi bukan untuk seterusnya. Kemudian menjadikan tahun 2022 sebagai kaca depan yang kita belum lewati tetapi kita menatapnya dengan pengharapan akan hal yang lebih baik.
Jadi bersyukurlah untuk hari demi hari yang sudah berlalu dan berpengharapan akan hari depan meskipun masih misteri.
29 Des 2021
-dny-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H