Mohon tunggu...
Danny Prasetyo
Danny Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik ingin berbagi cerita

Menulis adalah buah karya dari sebuah ide

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Refleksi Hari Bumi, Paperless dalam Pembelajaran Online

22 April 2021   09:42 Diperbarui: 22 April 2021   09:50 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Satu tahun lebih pembelajaran tatap muka atau offline digantikan dengan pembelajaran secara online atau istilahnya pembelajaran jarak jauh. Tentu saja ada kelebihan dan juga kekurangan selama berlakuknya pembelajaran secara daring baik bagi siswa maupun bagi guru sebagai pendidik. Salah satu kelemahan yang sangat tampak tentu saja ialah perubahan kebiasaan mengajar dari sebelumnya bertemu dan berinteraksi secara langsung, sekarang ini hanya bertemu dengan laptop atau gadget.

Perubahan cara belajar ini memang belum terbayangkan sebelumnya, apalagi direncanakan dengan matang, karena pandemi yang terjadi adalah sesuatu yang terjadi secara mendadak. Pro dan kontra yang muncul dalam pembelajaran secara online seharunya membuat kita belajar untuk menyikapinya dengan bijak, dan menyadari bahwa kita hanya manusia yang penuh keterbatasan dan hanya bisa berencana tanpa dapat menentukan masa depan.

Dari hal tersebut, sebagai seorang pendidik yang juga terkena dampak dari pandemi dan melakukan pembelajaran online ini, tentu saya belajar untuk melihat dari berbagai sisi. Salah satu yang saya akan bahas adalah makin berkurangnya penggunaan kertas atau istilahnya paperless dalam kegiatan pembelajaran yaitu membuat soal, bahan ajar, dan sebagian administrasi guru lainnya.

Paperless dalam kegiatan pembelajaran sebenarnya sudah dimulai sebelum adanya pandemi yang menyebebkan pembelajaran online ini. Akan tetapi, dengan adanya pandemi, maka kegiatan pembelajaran "dipaksa" untuk membuat bahan ajar, soal, materi dalam bentuk digital dan dampak secara langsungnya adalah pengurangan penggunaan kertas atau paperless tersebut.

Sebagai Pendidik, saya cukup merasakan perubahan hal ini, karena dahulu ketika membuat soal-soal dan materi buat siswa maka saya akan mencetak atau print secara hard copy dan memberikannya kepada siswa. Tidak hanya itu, saat mengkoreksi lembar jawaban juga dilakukan secara manual atau mencoret di lembar jawaban siswa, sehingga bulpen atau spidol berwarna merah itu menjadi seolah peralatan wajib untuk mengkoreksi bagi seorang guru.

Munculnya pembelajaran online ini, membuat cara-cara pembelajaran yang sudah sejak dulu tersebut menjadi berubah 180 derajat, walau tetap masih ada yg perlu menggunakan kertas, tapi hampir 70-80 % sudah mulai dilakukan digitalisasi. Kegiatan mengkoreksi yang dahulu mungkin harus menggunakan meja dan pulpen berwarna merah tersebut, sekarang digantikan dengan laptop atau handphone, karena jawaban dikirim via online. 

Itu baru segi menjawab soal dan mengkoreksi jawaban siswa, belum lagi dengan kegiatan belajar-mengajar. Kegiatan yang biasanya di dalam kelas dan siswa juga mencatat beberapa poin di kertas atau buku, tentu kegiatan ini tidak lagi berlangsung. Dampak secara langsungnya lagi-lagi makin berkurangnya penggunaan kertas atau paperless dalam kegiatan pembelajaran online ini.

Beberapa hal di atas merupakan sharing tentang bagaimana dampak kegiatan pembelajaran online terhadap penggunaan kertas yang semakin berkurang atau paperless sekarang ini. Tentu jika berkaitan dengan konsep pembelajaran online itu sendiri, hal tersebut hanya sebagian saja dibanding dengan dampak lainnya yang mungkin lebih besar, seperti kecanduan dengan gadget, tidak maksimal pembelajaran, kendala jaringan yang tidak merata antar wilayah dan lain sebagainya.

Lalu, apa hubungannya dengan hari bumi yang jatuh tepat hari ini 22 April 2021?

Tentu saja dengan mengurangi penggunaan kertas, maka secara tidak langsung diharapkan makin berkurangnya penebangan pohon atau kayu yang menjadi bahan baku pembuatan kertas. Ibaratnya, pembelajaran online ini dapat mengingatkan kita sebagai manusia untuk menjaga kelestarian alam kita, khususnya hutan dengan pohon-pohon di dalamnnya.

Jika ditanyakan apakah pengurangan penggunaan kertas atau paperless ini berpengaruh signifikan terhadap kelestarian alam, tentu perlu penelitian lebih lanjut lagi. Paling tidak, apa yang saya tuliskan ini menjadi sebuah catatan refleksi berkaitan dengan peringatan hari bumi, bahwa melalui perkembangan zaman yang ada, manusia juga dituntut beradaptasi untuk menjaga kelestarian alam ciptaan Tuhan. Bukankah manusia sebagai makhluk ciptaan yang memiliki akal budi diberikan mandat oleh Tuhan untuk menjaga dan memelihara alam ciptaan-Nya ini? 

Semoga catatan refleksi ini dapat menjadi sebuah perenungan bagi kita dan untuk merubah hal yang besar tentu harus dimulai dari setia dengan hal-hal yang kecil dahulu bukan, salah satunya mengurangi penggunaan kertas atau paperless.

Selamat Hari Bumi 2021

22 April 2021

-dny-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun