Mohon tunggu...
Danny Prasetyo
Danny Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik ingin berbagi cerita

Menulis adalah buah karya dari sebuah ide

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Anies Baswedan Hentikan Kurikulum 2013

6 Desember 2014   05:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:56 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan akhirnya menghentikan pelaksanaan kurikulum 2013 dan akan mengembalikannya kepada kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 2006. Keputusan ini akan berlaku sejak semester genap tahun pelajaran ini yaitu 2014/2015. Hal ini tentu membawa angin segar bagi dunia pendidikan di Indonesia, karena pelaksanaan kurikulum 2013 memang menuai kritikan sejak pelaksanaanya terkesan "dipaksakan", padahal kesiapannya masih setengah matang. Keputusan Anies ini tentu menjadi momentum bagi sekolah-sekolah untuk kembali mempersiapkan diri menggunakan kurikulum KTSP 2006.

Salah satu kritikan terhadap pelaksanaan kurikulum ini adalah soal penilaian bagi para siswa. Dalam kurikulum 2013, setiap guru harus mengamati perkembangan karakter siswa dan itu dinilai berdasarkan sikap dan dikaitkan dengan nilai spiritual juga. Belum adanya persiapan matang dari kurikulum ini menyebabkan dalam implementasinya menjadi terkesan dipaksakan. Secara isi, sebenarnya kurikulum 2013 sudah baik dan holistik untuk design pendidikan, akan tetapi beberapa hal sudah ada di kurikulum 2006, sehingga tergesa-gesanya penerapan kurikulum 2013 pada tahun pemilu ini seakan ingin agar ada warisan dari pemerintahan sebelumnya bagi dunia pendidikan Indonesia yaitu pergantian kurikulum. Padahal yang penting bukan kurikulum yang baru dan gonta-ganti, akan tetapi konten kurikulum itu yang terpenting, karena revisi kurikulum dapat dilakukan tanpa harus mengubah kurikulum itu sendiri, mungkin dalam bentuk juknis (petunjuk teknis) yang disesuaikan dengan kondisi jaman.

Lepas dari apapun, keputusan Anies Baswedan sebagai orang yang paling bertanggung jawab dalam pendidikan Indonesia saat ini tentu patut diapresiasi. Ketegasan dan kecepatan dalam mengambil keputusan tentu sudah dipikirkan secara matang resikonya ke depan. Sekarang adalah tugas sekolah dan guru untuk memadukan hal yang sudah baik di kurikulum 2013 khususnya tentang sikap / karakter dan spiritual dengan KTSP 2006 yang cukup menekankan pada pengetahuan. Bagaimana dengan anda, setuju kurikulum 2013 dihapus atau kecewa dengan keputusan menteri pendidikan kita ??

5 Desember 2014

Danny Prasetyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun