Mohon tunggu...
Danny Febrian
Danny Febrian Mohon Tunggu... Bankir - Corporate Communication Specialist

• Certified Public Media Relations Officer • Master degree in Corporate Communications/Public Relations. • 3 times The Best Employee (2019-2021) • Experienced corporate communication (+/- 8 years) • Skilled on content writing • Sosial media savvy

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Antara Hoax vs Fakta

8 Oktober 2024   09:39 Diperbarui: 8 Oktober 2024   09:43 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seringkah kamu merasa bahwa di era digital saat ini, informasi di media sosial sangat tidak terbendung dan menyebar begitu cepatnya. Namun sayangnya, tidak semua informasi yang beredar itu akurat. Hoaks atau berita bohong seringkali muncul dan menyebar dengan cepat, terutama saat terjadi krisis. Hal ini tentu saja sangat berbahaya karena dapat memperkeruh suasana dan memperparah dampak krisis.

Jika kamu bekerja sebagai corporate communication, pastinya ancaman hoax  bisa menimbulkan berbagai krisis komunikasi, antara lain dapat merusak citra dan kepercayaan publik terhadap brand, konflik dengan berbagai pihak terkait, seperti pelanggan, investor, mitra bisnis, bahkan pemerintah hingga ketidakpercayaan antar karyawan dan manajemen, yang pada akhirnya berdampak pada produktivitas kerja.

Lalu, mengapa sih hoaks mudah menyebar?

1. Kecepatan penyebaran informasi. Informasi bisa menyebar dengan cepat melalui media sosial dan platform digital.

2. Informasi yang bersifat emosional atau kontroversial cenderung lebih mudah menyebar.

3. Kurangnya literasi digital sehingga menyebabkan orang kurang memiliki kemampuan untuk membedakan mana informasi yang benar dan salah.

Untuk itu, dalam menghadapi tantangan hoaks di tengah krisis, corporate communication perlu melakukan beberapa langkah sebagai berikut:

1. Segera tanggapi informasi yang tidak benar atau rumor yang beredar.

2. Pastikan perusahaan memiliki saluran komunikasi yang jelas untuk menyampaikan informasi yang akurat kepada publik.

3. Bekerja sama dengan pihak terkait dalam menyebarkan informasi cukup bermanfaat dengan memanfaatkan media yang kredibel.

4. Bangun kepercayaan publik dengan bersikap transparan dan jujur.

5. Edukasi karyawan dan masyarakat tentang pentingnya literasi digital dan cara membedakan informasi yang benar dan salah.

Hoaks merupakan ancaman serius yang perlu dihadapi dengan serius, terutama saat terjadi krisis. Dengan menerapkan strategi yang tepat, mudah-mudahan kita dapat terhindar atau setidaknya meminimalisir dampak negatif dari hoaks dan melindungi reputasi perusahaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun