Hai kamu, iya kamu
Era digital saat ini memang sudah merubah setiap lanskap komunikasi secara drastis, khususnya dalam lingkup bisnis. Perusahaan kini dihadapkan pada berbagai tantangan baru dalam membangun dan menjaga reputasi mereka. Corporate communication yang dulunya didominasi oleh media tradisional, kini harus beradaptasi dengan berbagai dinamika dunia digital yang begitu cepat. Salah sedikit saja dalam menyampaikan pesan, maka risiko reputasi tinggal menunggu waktu.
Salah satu contoh yang masih terngiang di telinga kita tentang salah satu kasus maskapai terkemuka di Indonesia pada tahun 2019. Kala itu, salah satu Youtuber mengunggah foto menu makanan yang ditulis dengan tangan di kelas bisnis maskapai tersebut di media sosial. Foto itu kemudian viral dan menjadi perbincangan.
Merasa tidak senang, maskapai tersebut kemudian melaporkan si Youtuber ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik. Tindakan tersebut ternyata justru menjadi efek bola salju, karena netizen menganggap maskapai tersebut anti kritik. Walaupun kedua belah pihak telah berdamai, namun citra dan reputasi maskapainya terlanjur rusak.
Dari kejadian tersebut, kita belajar bahwa kecepatan pengiriman informasi saat ini, didukung dengan eksistensi para penggunanya semakin membuat sebuah isu dapat menyebar dengan sangat cepat dan luas. Hal ini menuntut perusahaan khususnya tim Corporate Communication untuk lebih gesit dan cermat dalam mengelola reputasi di dunia digital. Sebuah kesalahan kecil dapat dengan mudah diperbesar dan berdampak negatif pada citra perusahaan.
Selain itu, kasus ini juga menunjukkan bahwa:
- Netizen memiliki kekuatan yang besar dalam membentuk opini publik. Suara mereka dapat dengan mudah viral dan memengaruhi persepsi masyarakat terhadap sebuah merek.
- Transparansi sangat penting. Perusahaan harus terbuka terhadap kritik dan masukan dari konsumen. Menutup-nutupi kesalahan hanya akan memperburuk situasi.
- Pentingnya memiliki strategi komunikasi yang efektif. Perusahaan perlu memiliki tim komunikasi yang solid untuk mengelola krisis dan menjaga reputasi perusahaan.
Nah, disamping tantangan tersebut, nyatanya era digital juga menciptakan banyak peluang dalam meningkatkan citra dan reputasi perusahaan lho!
1. Engagement
Interaksi dua arah yang dimungkinkan oleh media digital memungkinkan perusahaan membangun hubungan yang lebih mendalam dengan pelanggan.
2. Kemudahan meningkatkan brand awareness
Jaman sekarang, mengunggah keterbukaan informasi seperti kegiatan maupun aksi korporasi perusahaan semudah mengirim pesan kepada teman. Bahkan dalam beberapa kondisi, sejumlah perusahaan lebih nyaman menggunakan sosial media karena gratis, dibandingkan harus melakukan publikasi dengan harga yang mahal pada media massa konvensional.