Era digital telah mengubah lanskap industri perbankan di Indonesia. Perkembangan teknologi digital telah menciptakan peluang dan tantangan baru bagi perbankan. Di satu sisi, teknologi digital dapat membantu perbankan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasionalnya. Namun sisi lain, teknologi digital juga membuka peluang bagi pemain baru seperti perusahaan Financial Technology (Fintech).
Dalam menghadapi tantangan ini, perbankan di Indonesia perlu menerapkan strategi yang tepat untuk meningkatkan reputasinya. Reputasi yang baik merupakan aset penting bagi perbankan, karena dapat meningkatkan kepercayaan nasabah dan mendorong pertumbuhan bisnis.
Berikut adalah 4 strategi yang dapat diterapkan perbankan di Indonesia untuk meningkatkan reputasinya di era digital :
- Inovasi Produk dan Layanan
Inovasi produk dan layanan merupakan strategi yang paling penting bagi perbankan di era digital. Perbankan perlu terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin beragam dan dinamis. Berdasarkan data yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI), kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat pada triwulan II 2023. Nilai transaksi digital banking tercatat Rp13.827 triliun atau tumbuh sebesar 11,6% (yoy). Nominal transaksi QRIS juga menunjukkan pertumbuhan sebesar 104,64% (yoy) sehingga mencapai Rp49,65 triliun.
Melihat tren ini, perbankan harus terus berinovasi untuk mengembangkan produk dan layanan perbankan digital yang lebih menarik dan mudah digunakan. Bank-bank besar di Indonesia telah mulai menerapkan strategi ini, seperti mengembangkan aplikasi perbankan digital yang dilengkapi dengan berbagai fitur, seperti mobile banking, internet banking, e-wallet, dan investasi.
- Peningkatan Kualitas Layanan
Selain inovasi produk dan layanan, perbankan juga perlu meningkatkan kualitas layanannya. Kualitas layanan yang baik dapat meningkatkan kepuasan nasabah dan mendorong mereka untuk loyal kepada perbankan. Secara garis besar, survei konsumen Bank Indonesia pada Agustus 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus 2023 sebesar 125,2, lebih tinggi dibandingkan dengan 123,5 pada Juli 2023.
Untuk meningkatkan kualitas layanan, perbankan perlu memberikan pelatihan kepada karyawannya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka. Perbankan juga perlu menerapkan sistem manajemen kualitas untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan kepada nasabah memenuhi standar yang ditetapkan.
- Transparansi dan Akuntabilitas
Dalam era digital, nasabah semakin menuntut transparansi dan akuntabilitas dari perbankan. Perbankan perlu meningkatkan transparansi dan akuntabilitasnya untuk membangun kepercayaan nasabah. Untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, perbankan perlu memberikan informasi yang jelas dan akurat kepada nasabah tentang produk dan layanan yang ditawarkan. Perbankan juga perlu menerapkan praktik tata kelola yang baik untuk memastikan bahwa pengelolaannya dilakukan secara transparan dan akuntabel.
- Kolaborasi
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, jumlah aplikasi teknologi finansial pinjaman (fintech lending) yang telah terdaftar dan berizin di Indonesia sebanyak 102 unit per 9 Maret 2023. Nah, hal ini sebenarnya menjadi peluang bagi perbankan untuk dapat meningkatkan reputasinya dengan berkolaborasi dengan perusahaan teknologi/ fintech. Kolaborasi ini dapat membantu perbankan untuk mengembangkan produk dan layanan baru yang lebih inovatif. Melihat tren ini, perbankan perlu terus berkolaborasi dengan pihak lain untuk mengembangkan produk dan layanan baru yang lebih inovatif.
Dengan menerapkan strategi yang tepat, perbankan di Indonesia dapat meningkatkan reputasinya dan tetap menjadi pemain utama di industri perbankan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H