Mohon tunggu...
Danny Wibisono
Danny Wibisono Mohon Tunggu... -

Maju terus semangat & pantang menyerah serta tekun pasti akan mencapai apa yang diinginkan !

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Good Bye David

29 April 2014   21:09 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:03 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jam menunjukkan pukul 22.00 malam, ruangan pelatih utama masih menyala terang. Security yang melakukan inspeksi tugas malam menengok sebentar ke arah kaca bening dan melihat Mr.David Moyes masih berada disitu dan kemudian keluar lagi lewat koridor menuju pintu keluar dari kantor Utama Stadion Old Trafford Manchester United. David masih termenung memandangi layar monitor komputer di depannya..Huruf demi huruf dari situs resmi klub berjuluk Setan Merah di Twitter itu dia eja sekali lagi dalam hati. "Manchester United mengumumkan bahwa David Moyes telah keluar dari klub. Klub menyatakan terima kasih atas kerja keras, kejujuran, dan integritas yang ditunjukkannya selama melatih," demikian pengumuman yang dirangkum dalam dua tweet saja. David membuka situs itu setelah mendapat informasi dari asisten pelatih bahwa situs resmi telah memberitakan resmi pemecatan dirinya sebagai Pelatih MU. Tadi pagi David menerima surat resmi dari Malcom Glazer selaku pemilik dari klub ini. Sebuah surat yang singkat dan sopan, tetapi dipahami dengan baik olehnya. Pemilik Klub ini sudah tidak berniat lagi memakainya untuk melatih MU. Shut down di komputer dan David keluar dari ruangan itu setelah mematikan lampu dan menguncinya. Barang-barang telah ditatanya dalam kotak-kotak yang rencananya besok akan dibawa pulang.

David tidak langsung pulang dia menuju stadion utama masih terang benderang di stadion itu. Masih teringat dia akan kejadian 295 hari yang lalu saat dielu-elukan oleh pendukung MU ketika resmi diperkenalkan sebagai pelatih MU yang baru menggantikan Sir Alex Ferguson yang legendaris. David berjongkok dan menyentuh rumput Old Trafford merasahkan basahnya embun di jarinya. Semua impiannya terwujud saat klub besar ini menunjuk dirinya sebagai pelatih kepala. Semua harapan, cita-cita dan rencana yang begitu merekah di hatinya saat itu bercampur dengan euforia kegembiraan. Tiba-tiba waktu tidak terasa berlalu dan akhirnya dia sampai di titik ini. David sekali lagi berjalan menuju ke ruangan ganti..dan dalam hati berpikir bagaimanapun juga namanya akan tercatat di sejarah MU sebagai pelatih selain  Mat Busby dan Alex Ferguson. Sambil berjalan David menggosokkan tangannya ke tembok ruang ganti. Masih belum lepas ingatannya saat dia berteriak, tertawa saat mengarahkan anak anak teamnya. Hasil terakhir hari Minggu malam kemarin (20 April) dihancurkan Everton 2-0 telah menghapus kepercayaan pemilik begitu juga dengan fansnya. Jurus "masih ada pertandingan berikutnya" dan "David masih baru , beri kesempatan" sudah tidak bisa lagi dipakai. David berjalan keluar stadion untuk menuju mobilnya. Para Security yang melihatnya mengangguk hormat kepadanya dan mengarahkan mobil untuk keluar ke jalan raya. Setengah jam kemudian pkl. 23.00 David tiba di rumah , sepi anak dan istrinya pasti sudah tidur. Ruangan remang di dalam terpendar cahaya saat David membuka lemari es dan mengambil 1 kaleng Root Beer dan menikmatinya di sofa. Di tengah kesunyian itu tiba-tiba dering telpon berbunyi. Pelan David mengangkatnya dan hening sejenak dia mendengar suara yang begitu dikenalnya..."David , are you there?"...suara yang telah dikenalnya bertahun-tahun dan suara itu baru didengarnya setelah sekian lama dia resmi memegang MU. Yah betul itulah suara Alex Ferguson di ujung sana. Suara itu tidak ada selama hampir 10 bulan ini. Alex benar-benar menepati janjinya untuk menghilangkan bayang-bayangnya dan menjadikan dirinya benar-benar yang memegang semua keputusan. Alex menepati janji untuk tidak berkomentar apapun juga baik mengenai kemenangan, kekalahan dan keputusan yang dibuatnya . Termasuk saat dia memutuskan untuk membeli Juan Mata dari Chelsea dengan nilai transfer hampir 700 milyard rupiah. Alex membisu dan diam, diamnya itu juga saat dia beberapa kali melihat Alex Ferguson di bangku penonton. Kediaman dan kebisuan yang diyakini oleh David sebagai bagian dari support Alex untuk mendukung kemandirian dirinya.

David menjawab lirih.."Fergie..."gemetar suara David saat mengatakan "aku gagal Fergie..I lose Fergie..sorry"..! Suara di ujung sana diam sejenak seakan mendengarkan hati David yang terisak. Dan kembali suara itu mengatakan "tidak David..you are amazing..! bahkan di awal musim aku melatih MU berada di zona degradasi..! David tersenyum dalam hati "Fergie tetap sobatku yang baik..tapi itu dulu saat MU adalah bukan team apa-apa..kini MU terpuruk saat sudah berada di puncak dan ini pada eranya. "David ..jangan menyerah..you are still the best...never give up!" sesaat suara itu berkata sebelum bunyi telpon ditutup. David mengatakan "Thx Fergie..thx verry much" saat telpon itu telah tertutup.

Keeseokan harinya suasana latihan berjalan seperti biasa di stadion Old Traford. David datang terlambat bukan dalam setelan baju latihan pelatih tetapi dengan setelan jas resmi. Setelah briefing dan sambutan lain-lain. David mendatangi satu persatu mantan pemain yang pernah dilatihnya. Mulai dari Rio Ferdinand, Javier "Chicarito" Hernandes, Juan Mata,Wayne Rooney, Robin Van Persie, Paul Scholes dll sampai terakhir Ryan Giggs yang telah ditunjuk sebagai caretaker pelatih sementara MU. Giggs memeluk David, dan mereka semua melambaikan tangan saat David berjalan keluar stadion. Lembaran baru untuk Manchester United akan dibuka lagi dengan cerita yang lain.

Notes : cerita diatas hanya fiksi saja berdasar kejadian sebenarnya.

Surabaya, 28 April 2014

Danny Wibisono

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun