Mengacu pada tujuan penulisan digital, maka prinsip W3C memiliki peranan penting. Selain tulisan menjadi lebih menarik, waktu yang diperlukan pembaca untuk memindai juga semakin singkat.
Dalam menulis digital, penulis harus memahami terlebih dahulu mengenai literasi informasi. Setelah memahami literasi informasi, mengetahui karakteristik tulisan digital dan gaya penulisan di web.Â
Literasi Informasi
Literasi informasi merupakan daya untuk mengevaluasi, memadukan, dan memakai kembali suatu informasi.Â
Penggunaan informasi yang bertebaran secara digital perlu ditinjau kembali agar tujuan penulis tercapai dan sesuai dengan target audiensnya.Â
Berhubung dengan literasi informasi, terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menulis digital, diantaranya:
- Keakuratan informasiÂ
- Kegunaan informasiÂ
- Urgensi bagi pembaca
- Mudah dimengerti bagi pembaca
- Mudah diingat oleh pembaca
- Reaksi dari pembaca terhadap informasi
Karakteristik Tulisan Digital
- Teksnya lebih singkat dan lebih banyak jeda
- Dilengkapi dengan tautan multimedia
- Desain menjadi elemen terpenting
- Bentuk tulisan non-linier dan tidak berurutan
- Pembaca bebas memulai baca tulisan dari mana saja
- Pembaca dapat mengakses tulisan lain menggunakan link
- Tulisan yang telah dipublikasi dapat direvisi atau dihapus
Prinsip Penulisan W3C
Berangkat dari karakteristik tulisan digital, maka timbul adanya gaya penulisan di web. Blakesley dan Hoogeven merekomendasikan prinsip W3C (Word Wide Web Consortium) sebagai panduan menulis di web. Beberapa prinsip W3C, yakni:
- Gunakan judul yang informatif dan memberikan deskripsi tautan yang jelas dan akurat agar pembaca menghemat waktunya ketika memindai tulisan
- Meletakkan topik kalimat di awal paragraf, dengan tujuan pembaca menjumpai apa yang dicari dalam waktu singkat
- Setiap paragraf dibatasi dengan satu gagasan utama
- Hindari pemakaian bahasa kekinian, jargon, dan kata-kata asing
- Gunakan kata-kata awam/umum
- Kerap menggunakan kalimat aktif
- Tidak menggunakan struktur kalimat yang rumit/kompleks
Tujuan Menulis Digital
- Tulisan dapat diakses secara luas oleh publik
- Menyediakan berbagai tulisan untuk dipilih pembaca dan kebebasan urutan membaca
- Dapat menambahkan ide-ide baru dalam tulisan yang telah dipublikasikan
- Tulisan dapat secara bebas diakses kapanpun dan dimanapun
- Menggabungkan komponen multimedia
- Menjadi ajang promosi ide, orang, atau kegiatan
- Tulisan-tulisan yang dipublikasikan dapat berguna sebagai arsip
Selain memahami beberapa poin di atas, penulis juga perlu memperhatikan tentang hak cipta dan hak kekayaan intelektual dalam menulis digital guna menghindari plagiarisme.Â
Hak Cipta
Hak cipta merupakan hak seseorang yang terlindungi secara hukum terkait reproduksi, distribusi, pertunjukkan karya (sastra, visual, seni, dan teater).
Tidak hanya tulisan saja yang dikenakan hak cipta, tetapi ada juga penggunaan gambar/visual, musik dan audio.Â
Maka seorang penulis perlu memberikan identitas dalam hasil tulisannya agar tidak digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.Â
Hal lainnya, penulis diperbolehkan untuk mengadaptasi dan memadukan atau merekayasa kembali hasil tulisan yang telah dibuat oleh orang lain. Â