Mohon tunggu...
Dannie Rovie Assan
Dannie Rovie Assan Mohon Tunggu... Relawan - Akun pribadi

Hari yang Berat untuk orang yang hebat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[Kolom] Literasi Daring dalam Kacamata Covid

19 Desember 2020   22:32 Diperbarui: 19 Desember 2020   22:50 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Literasi Daring dalam Kacamata Covid
Oleh
(Dannie Rovie Assan)


Pada tahun 2020 adalah tahun yang sangat berat bagi seluruh umat manusia di dunia, datangnya Covid -19 membuat semua pekerjaan menjadi online atau di sebut dengan daring. Kebiasaan ini mengakibatkan  pola kehidupan yang berubah kepada masyarakat. Mulai pekerjaan di bidang sosial, politik hingga masuk kedalam dunia pendidkan.

Pendidikan terkena dampak yang sangat mendalam akibat covid-19, siswa yang di paksakan untuk belajar secara daring, secara umum daring merupakan langkah yang bagus dalam menanggulangi masalah pendidikan, akan tetapi lebih banyak yang tidak puas dengan solusi tersebut di karekan banyak kekurangan dalam solusi tersebut.

Saya merasakan bahwa daring akan mengubah banyak pola dalam kebiasaan banyak masyarakat, akan lebih suka dan mengkonsumsi buku yang berbentuk pdf timbang buku  cetak. Dalam hal tersebut mungkin di anggap efesien akan tetapi akan mengakibatkan banyak yang dirugikan, seharunya di balik solusi dalam dunia pendidikan tidak memberikan dampak lain dari bidang yang lain.

Kemudahan dengan teknologi akan di dapat di tahun 2020 akibat pandemi covid 19 dengan anjuran “Stay At Home” teknologi adalah sebagai kebutuhannya. Kemudahan itu sangat bermanfaat bagi setiap orang, pasalnya dengan teknologi semua kegiatan bisa dilakukan dengan santai dari rumah, contoh kecilnya tidak perlu belanja ke pasar tetapi dengan menggunakan teknologi barang pesanan bisa di dapatkan, kemudian contoh berikutnya tidak perlu ke toko buku karena bisa membeli secara online atau membaca secara online pada e-book atau yang lain.

Saya merasakan lebih banyak menggunakan e-book karena pola kehidupan yang sudah tergantung dengan teknologi dirasakan bukan hanya saya sendiri akan tetapi hampir seluruh orang yang sudah tergantung pada teknologi. Dari kehidupan lingkup keluarga pun sudah terpolarisasi dengan pola terssebut, setiap dalam seharipun tidak lepas dengan smartphone nya, penggunaan yang semakin terlalu sering yang mengakibatkan kebiasaan ketergantungan tumbuh.

Saya merasakan kemudahan dari teknologi tetapi  hal tersebut membuat tingkat rasa bosan apalagi terhadap pembelajaran yang ada, ,alah akan lebih suka terhadap hiburan yang di tampilkan di media sosial dengan kemudahan teknologi.

Banyak sekali yang harus diperbaiki dalam penggunakan tonoklogi, seharunya terdapat sosialisasi penggunaan teknologi yang di mulai dari ranah bawah yang bisa dilaksanakan dengan pemerintah daerah, kemudian keringkat pelajar dan yang lain.Seperti halnya penyebaran virus covid-19 yang cepat sekali teknologi pun sama cepat merasup kedalam ruang-ruang masyarakat, yang perlu dalam penanganan yang intens karena bisa terjadi degradasi moral yang diakibatkan penyalahgunaan teknologi.

Degradasi Moral yang akan terjadi akan mengubah pola pikir dan akan lebih menjauh dari kehidupan yang berilmu dan bermoral, akan lebih senang dengan kehidupan yang penuh hiburan yang palsu dan melupakan nikmat ilmu literasi dan ilmu yang lainnya.

Pemuda adalah pemimpin masa depan, Literasi adalah bekal untuk menjadi pemimpi yang berinteleaktual, jika penangan teknologi tidak matang akan pudar harapan dimasa depan karena pemimpin masa depan dari sekarang sudah terbawa arus teknologi yang tidak bisa dikendalikan.

Generasi muda memanfaaatkan teknologi itu sangatlah penting guna untuk memudahkan, tetapi harus tetap dalam pengawasan supaya tidak terbawa arus dalam kefanaan yang diberikan teknologi, cenderung memudahkan tetapi jika tidak dimaksimalkan akan menjadi bumerang yang menjerumuskan.

Literasi dalam teknologi memang menjadi luas, akan tetapi generasi muda sekarang lebih menyukai hiburan dari pada pembelajaran literasi. Kurangnya sarana yang menarik terhadap literasi mengakibatkan semakin menurunnya tingkat seseorang dalam membaca, menulis dan berkreatifitas tentang literasi.

Setiap elemen memiliki fungsi masing-masing untuk mensosialisasikan manfaat dari literasi, pada dasarnya paradigma seseorang akan terlihat seberapa mana jauh orang tersebut memiliki kebiasaan literasi dengan banyak membaca sebuah buku, menulis dan lain sebagainya.

Elemen tersebut mulai dari pemerintah sbagai kontroling penggunaan teknologi kepada masyarakat, kemudian tingkat masyarakat sekitar yang tidak sepihak memebenarkan suatu pemeberitaan yang belum jelas asal usulnya, kemudian lingkup keluarga sangatlah penting karena sebagai wadah privasi dimana bisa saling support dan mengingatkan kelebihan dan kekurangan dari teknologi.

Terakhir yaitu diri sendiri, karena kembali lagi semua baik dan buruk itu akan di kontrol oleh diri kita sendiri, semua keputusan untuk melaksanakan sesuatu diciptakan oleh diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun