Mohon tunggu...
Dannie Rovie Assan
Dannie Rovie Assan Mohon Tunggu... Relawan - Akun pribadi

Hari yang Berat untuk orang yang hebat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bersyukur Itu Indah

25 Juli 2019   12:30 Diperbarui: 25 Juli 2019   12:42 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BERSYUKUR ITU INDAH

Tak terasa, 3 tahun yang sudah beberapa kali berganti musim itu, telah berlalu. Begitu pula dengan pendidikan Satria di Sekolah menengah pertama (SMP), juga Mba Santi dengan berakhirnya pendidikan di sekolah Menengah Akhir. Mbak Santi dengan lulus dari SMA dengan nilai memuaskan, dia lolos masuk Universitas Negeri Faforit. Namun Satria yang lulus dari SMP dengan nilai yang biasa-biasa saja dia beberpa kali di tolak di SMA Faforit begitu pun di tolak di SMA dimana dulu mbaknya bersekolah, sudah dafatar kemana-kemana akhirnya Satria hanya bisa masuk SMA swasta.

Tak terasa, sudah 2 minggu mbak Santi masuk kuliah. Dia pun sudah banyak mendapatkan banyak teman. Dan, proses perkuliahan sudah berjalan seminggu setelah ospek kampusnya. Sedangkan Satria dia masih belum menerima bahwa dia merasa tidak betah sekolah di SMA swasta.

Sepulang kuliah, Mbak Santi melihat adiknya bengong di depan jendela kamar. Kemudian mbak Santi mendekati adik bungsu kesayangannya. Biasa, bertemu dengan mbak Santi dia bisa memasang wajah ramah senyum serasa tidak ada masalah.  

"Satria sedang bengongin apa ?" tanya mba Santi. "Eh Mba! sudah pulang kuliah" sambut Satria dengan mendekati mba Santi yang sudah duduk di kasur daan mengubah posisi Satria duduk di samping mba Santi." Aku ga ada apa-apa ko mba" Satria berusaha menyembunyikan masalahnya." Satria mba di sini tuh pengen memberikan solusi kalau kamu ada masalah" mba Santi menasehati sambil mengusap kepala Satria. Baru bebrapa lama kemudiaan Satria mau menceritakan masalahnya terhadap mba Santi.

"Mba aku ga betah sekolah di SMA swasta, setiap aku pulang sekolah teman-temanku waktu SMP mengejek aku,katanya sekolah di sana itu kaya anak norak, anak-anaknya dekil dan ketinggalan zaman"  curhatan Satria sambil menundukan kepalanya.

Mba Santi tersenyum melihat adeknya yang sedih. " addiku yang ganteng yang manis, jangangan bersedih masa cowo ko cemberut sedih" mba Santi mengoda. Satria pun tidak bereaksi apapun karena mbanya bergurau tidak pada tempatnya." Addiku kamu pernah berfikir gak ?" mba Santi semakin menggoda adiknya supaya dia terlepas dari sedihnya. " ih mba... berfikir apa coba ? , aku lagi butuh solusi tau malah makin ngeledek aja si mba"Satria makin cemebrut dan ngambek. Sontak mba nya tertawa ketika adiknya memamasang wajah cemeberut " Satria kamu pernah berfikir gak ? masih banyak anak-anak di luar sana yang masih belum bisa bersekolah? 

Mereka yang harusnya bersekolah malah mereka harus bekerja dan pernah liat anak- anak yang di jalan mereka yang minta uang di lampu merah, jadi pengemis, jadi pengamen dan jadi pemulung akan tetapi mereka tidak malu atau minder disana ?" mbanya menasihati dengan nada yang lembut. " ya mereka kan memutuskan itu sendiri, jadi mereka tidak punya malu untuk tidak bersekolah" jawab Satria dengan nada yang congkak. " buakanya mereka tidak punya malu, tetapi mereka melalukan iku dengan ikhlas dan bersykur, mereka yang ada di gelandangan di jalan raya, merka juga ingin bersekolah sepertimu, mereka saja untuk makan sehari hari aja susah apalagi untuk bersekolah, mereka mencari uang untuk menghidupi dirinya bahkan mungkin keluarganya juga. Kamu loh Satria harus besyukur kamu bisa bersekolah punya temen-temen banyak, yang nanti mamah sama papah kita butuhkan bukan kamu harus masuk sekolah negri tetapi kamu bisa jadi seorang yang mampu membanggakan papah sama mamah" mba santri menasihati dengan lemah lembut.

"Tapi gimana caranya untuk bersyukur mbak ? aku harus diem aja kalau di ledek aku harus di tindas terus sama teman temanku dulu ?" tanya lagi Satria. " Satria teman yang baik itu teman yang mau nerima kamu apa adanya , bukan mereka yang ada ketika mereka butuh kamu saja dan menghilang di saat kamu tmembutuhkannya, maka dari itu jangan khawatir mencari teman, teman yang baik banyak, kalau kamu di ledek begitu sabar aja nanti lama kelamaan mereka juga bakal capek, Satria mau tau juga gimana cara bersyukur tuh seperti apa ?" mbak Santi memulai bernada berguarau untuk merubah suasana yang sepaneng. 

" ih mba tadi aku udah tanya loh.... ko malah tanya lagi.... ah udah tua nih mba " Satria dengan nada tersenyum dan meledek mbanya." Ih Satria brani brani ngledek mba awas loh kalau mba ga mau kasih tau cara besyukur seprti apa ? " mba Santi pura-pura bermuka cemberut. " hahaha jangan baper juga kali mba... Satria kan hanya bercanda, ayolah gimana caranya " Satria tertawa kemudian memasang wajah memohon kepada mba nya. Karena mba nya ingin memeberikan solusi buat adiknya dia pura-pura tidak mau memeberikan solusinya, namun setelah bebrapa kali Satria mencoba memohon akhirnya mba Santi mau memberikan cara bersyukur.

" Bersyukur itu seperti sholat,puasa,Dzikir, maupaun berdoa. Setiap mendapat rezeki mengucapkan 'allahmdulliah' sebagai rasa syukur kepada Allah SWT. Makna seperti sholat tuh kita harus khusuk dalam menerima apapun dari allah kita jalani. kemudian seperti puasa tuh kita harus berusaha menjaga emosi (sabar) kita dalam menjalankan sekenario Allah. kemudian  seperti Dzikir tuh kita harus selalu mengingat Allah dimanapun kita berada, jadi kalau melakukan apapun di niati karena Allah. Yang terakhir seperti berdoa tuh jadi segala sesuatu jikam kita sukses ataupun kena cobaan hendaknya selalu berdoa untuk mencurahkan isi hati kita kepada allah, karena Allah adalah tempat terbaik untuk mencurahkan hati" mba Santi pun menyampaikan dengan nada seperti penyiar ternama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun