Mohon tunggu...
Danni Nur  Septiawan
Danni Nur Septiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hallo sugeng rawuh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik antara Armenia dan Azerbaijan Akibat Sengketa Wilayah dan Melibatkan Negara Lain, yang ditinjau dari Perspektif Realisme

15 November 2022   22:31 Diperbarui: 15 November 2022   23:17 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Armenia dan Azerbaijan merupakan Negara yang berada di Asia barat dan merupakan pecahan dari Uni Soviet. 

Setelah terpecahnya Negara Uni soviet Konflik kedua Negara tersebut  dimulai pada tahun 1988 lalu, yang dipicu oleh sengketa wilayah Nagorno-Karabakh yang merupakan wilayah kedaulatan dari Azerbaijan, Konflik tersebut diawali ketika Armenia yang berada dalam wilayah Nagorno-Karabakh melakukan pemberontakan terhadap Azerbaijan. 

Dukungan Pemerintah dan mayoritas Armenia menduduki Nagorno-Karabakh pada ahirnya membuat wilayah Nagorno-Karabakh terlepas dari wilayah kedaulatan Azerbaijan, setelah itu kedua Negara tersebut menyatakan menyetujui adanya  genjatan senjata, seiring berjalanya waktu genjatan tersebut telah dilanggar oleh salah satu dari Negara tersebut  dan menimbulkan Konflik yang memanas pada tahun 2020. 

Perang di tahun 2020 teersebut merupkan implementasi dari Konflik sebelumnya, sebagai Ibu kota Susha yang berada di wilayah Nagorno-Karabakh dan menjaditempat yang historis bagi kedua Negara tersebut, masyarakat Azerbaijan menolak adanya latihan milter dilakukan yang pada akhirnya tereskalasi menjadi perang terbuka (Rule of Law in Armed Conflicts Project, 2020). 

Perang antara kedua Negara tersebut melibatkan beberapa Negara lain seperti Turki, dan Turki sendiri memiliki hubungan yang buruk dengan Armenia, dan secara langsung dan terbuka memberikan dukungan kepada Azerbaijan khususnya pada bidang militer.

Perspektif Realisme sendiri banyak mencakup tentang perang dan keamanan yang berkaitan dengan militer dan power. Aktor dalam perspektif Realisme yaitu Negara, sebagai satu individual yang tidak akan bekerjasama dengan aktor lain jikalau tanpa adanya maksud tertentu atau bisa disebut dengan (self interested) dan berusaha untuk memperkuat dirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun